Hangzhou, (ANTARA News) - Provinsi Zhejiang dan Fujian di China timur mengungsikan sebanyak 260.000 orang dari wilayah dataran rendah pantai, saat topan Sinlaku mendekat, setelah menerjang Taiwan, Minggu pagi. Di Zhejiang saja, hampir 230.000 warga telah diungsikan dan 30.000 kapal penangkap ikan telah ditarik ke pelabuhan, kata markas pengendalian banjir di provinsi tersebut, demikian diwartakan Xinhua. Topand Sinlaku, yang mendekat, telah membawa angin dengan kecepatan hingga 126 kilometer per jam di lepas pantai Zhejiang dan hujan lebat di beberapa daerah. "Kami harus berkuat sekuat tenaga untuk meminimalkan kerugian ... dan berjaga kalau-kalau terjadi banjir bandang dan tanah longsor," kata Zhao Hongzhu, Sekretaris Komite Partai Komunis China Provinsi Zhejiang. Markas pemantauan banjir di Zhejiang memperingatkan bahwa Sinlaku dapat menimbulkan bencana alam serius di jalur yang mungkin dilaluinya melalui kota besar Ningbo, Taizhou dan Wenzhou serta Kepulauan Zhoushan. Pemerintah setempat di provinsi itu juga telah mendesak semua tempat pelancongan pantai agar tutup, dan membujuk wisawatan agar tetap berada di tempat aman atau pulang. Sinlaku adalah topan tropis ke-13 yang menerpa China daratan tahun ini. Topan tersebut mendarat di Kabupaten Yilan, Taiwan, Ahad pagi. Ini topan itu dilaporkan berada sekitar 305 kilometer di sebelah tenggara Wenzhou di bagian tenggara Zhejiang pukul 18:00 Ahad, demikian keterangan pusat pemantauan cuaca setempat, dan topan tersebut bergerak ke arah barat-laut ke daerah itu dengan kecepatan 10 kilometer per jam. Rencana untuk menikmati purnama yang romantis oleh banyak warga telah terganggu akibat kemungkinan terjangan topan yang bersamaan dengan perayaan tradisional China, Fetival Pertengahan Musim Gugur, kesempatan bagi anggota keluarga untuk berkumpul dan menikmati kelezatan kue bulan. Di Shanghai, pusat bisnis China, permukaan air di Sungai Huangpu di kota tersebut telah naik hingga batas bahaya. Markas pemantauan banjir kotapraja Shanghai telah mendesak semua pejabat di sepanjang sungai itu agar terus mengamati permukaan air. Menurut badan meteorologi setempat, hujan lebat diramalkan mengguyur kota tersebut dari Ahad malam hingga Senin. Kondisi siaga diumumkan di Fujian, atau peringatan bencana cuaca tingkat dua, sehubungan dengan ancaman topan itu Ahad. Sinlaku diramalkan membawa angin dengan kecepatan yang mendekati tingkat badai dan hujan lebat di daerah laut Selat Taiwan dari Ahad hingga Senin. "Topan tersebut bergerak ke arah Wenzhou dan Fujian utara. Tetapi masih sulit diramalkan apakah topan itu akan mendarat di China daratan atau lokasi tertentu tempat topan tersebut akan mendarat," kata Chen Hui, Wakil Walikota Fuding di Fujian utara. "Tetapi topan itu akan mengakibatkan kerugian di kota tersebut bahkan jika topan itu tak mendarat di Fuding," katanya. Ia menambahkan semua pegawai negeri di kota tersebut telah diperintahkan membatalkan liburan tiga hari Festival Bulan mereka untuk bersiap menghadapi topan itu. Tak banyak orang terlihat lalu-lalang di jalan Kotapraja Shacheng di Fuding, Ahad sore, dan hampir semua toko telah tutup. Perkembangan paling akhir mengenai Sinlaku dapat terus-menerus didengar melalui pengeras suara. "Saya takkan pergi ke mana-mana. Saya hanya tinggal di rumah. Saya memiliki kenangan mengenai topan," kata warga setempat yang bernama Yao Rihua, sambil memasang panel penguat di jendela dan pintu rumahnya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008