Jakarta (ANTARA News) - Konser kolaborasi Al Jarreau dan George Benson di Balai Sidang Jakarta, Minggu (14/9) malam, menghangatkan hati ribuan penonton yang menyaksikan perpaduan dua musisi asal Amerika Serikat dalam eksperimentasi yang unik. Al Jarreau yang tampil di bagian awal konser menunjukkan kepiawaiannya dalam tekhnik "scat singing" atau membunyikan nada yang tidak mengandung lirik lagu, sementara George Benson melakukan banyak ekplorasi dengan gitarnya dan sedikit eksplorasi vokal. Al Jarreau, penyanyi kelahiran Amerika, 12 Maret 1940, itu masih menunjukkan eksplorasi musik yang inovatif dalam usianya yang tidak lagi muda. Hampir di semua lagu yang dibawakan Al Jarreau malam itu lebih banyak "scat singing", mulai dari nada-nada rendah hingga tinggi. "Saya senang sekali ada di sini bersama Anda, ini malam yang sempurna," ujar Al Jarreau usai menuntaskan lagu ketiganya "We`re In This Love Together". Malam itu Al Jarreau santai dengan kemeja abu-abu, celana panjang hitam, dan sebuah topi rajut di kepala. Ia membawakan sederetan lagu seperti "Breezin", "Your Song", "We`re In This Love Together", "Agua de Beber", "Long Come Tutu", "Givin` It Up For Love", dan "Take Five". "Salah satu alasan menonton Al Jarreau adalah kemampuan tekhnik vokalnya yang unik. Apalagi dia tidak pernah menyanyi seperti yang di albumnya, dia selalu punya inovasi saat membawakan lagu-lagunya, itu yang membuat penonton selalu menunggu-nunggu dia tampil di konser," kata seorang penonton, Zein yang dimintai pendapatnya usai konser. Karaoke Giliran berikutnya Benson tampil, ia menghadirkan sederetan lagu yang telah melekat di hati penonton secara berturut-turut yakni "Nothing Gonna Change My Love For You", "In Your eyes", "Greatest Love of All", dan "Turn Your Love Around". Pengamat musik Denny Sakrie mengatakan aksi Benson ini membuat penonton ibarat berkaraoke sepanjang empat lagu. Sebagian besar penonton berdiri dan menyanyi bersama. "Orang sudah lama kenal lagu-lagu itu sehingga ketika lagunya dibawakan, penonton langsung bernyanyi. Seperti karaoke saja karena semua sudah hafal lirik lagunya," ujar Denny seraya tersenyum. Benson yang mengenakan kemeja longgar warna putih dan celana panjang hitam itu memukau penonton lewat tekhnik instumen gitarnya yang sangat kaya. Sambil menyanyi dan bermain gitar, Benson tak lupa menyapa para penontonnnya dan bercerita tentang rangkaian tur bersama Al Jearreau di Asia yang sangat menyenangkan dan tak terlupakan. "Kami telah melakukan konser ke banyak negara di Asia, seperti China, Hongkong, Thailand, Korea, dan terakhir di Jakarta. Kami mengalami saat-saat yang sangat menyenangan. Sekarang kami ada di Jakarta sebagai kota terakhir untuk Tur Asia dan saya merasa senang sekali berada di sini," ujar Benson. Konser Benson-Jarreau merupakan bagian dari promo tur album kolaborasi pertama mereka berjudul "Givin' It Up" yang telah dirilis pada 2006. Di akhir konser, Benson-Jarreau membawakan lagu dari album kolaborasi mereka yang judulnya "Givin' It Up" dan beberapa nomor lama seperti "Love Ballad" dan "Give Me The Night". Sebagai ucapan selamat tinggal di akhir konser, keduanya membawakan bagian tengah lagu "Everytime You Go away" yang diciptakan duo Hall & Oates dan dipopulerkan Paul Young. Konser kolaborasi Benson-Jarreau berlangsung mulai pukul 21.00 WIB, atau lebih lambat satu jam dari konser musisi asing yang pernah tampil di Jakarta. Hal itu menurut panitia karena untuk menghormati para penonton yang harus melakukan ibadah shalat Tarawih lebih dulu, sehingga jam pelaksanaan konser dimundurkan satu jam. Penonton malam itu tidak memenuhi seluruh kursi yang disediakan atau hanya terisi sekitar 2.500 orang. Di antara penonton tampak penyanyi Tompi bersama istrinya, dan konsultan pemasaran Hermawan Kertajaya. (*)

Pewarta: Oleh Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2008