Tokyo (ANTARA News) - Pemerintah Jepang menganggap insiden penyusupan kapal selam asing ke wilayah perairan negara tersebut bukanlah suatu peristiwa yang serius, meski mengakuinya sebagai suatu hal yang sangat disesalkan karena tidak dapat menangkapnya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Jepang Yoshimasa Hayashi kepada wartawan yang mengkonfirmasikan lebh lanjut perkembangan terakhir dari penyusupan kapal selam asing, demikian Kyodo di Tokyo, Minggu.
Jajaran militer Jepang hingga Minggu malam masih sibuk dan belum bisa memastikan keberadaan kapal selam tersebut serta aktivitas yang dilakukannya secara pasti, meski sudah menggelar operasi khusus di wilayah barat perairan Jepang tersebut.
"Insiden itu sangat disesalkan. Kita juga harus mencari tahu sepenuhnya hingga tuntas," kata Hayashi lagi.
Sebuah kapal selam tidak dikenal dalam tempo singkat berhasil menerobos memasuki perairan Jepang di antara Shikoku dan Kyushu pada Minggu pagi sekitar pukul 06.56 waktu Jepang.
Menurut Angkatan Laut Pasukan Bela Diri Jepang, kapal selam asing itu berada di titik selatan dari Selat Bungo, atau menerobos sejauh tujuh kilometer dari batas laut teritorial Jepang, dan berada sejauh 60 kilometer barat daya dari tanjung Ashizuri di wilayah Provinsi Kochi.
Terakhir kali peristiwa serupa terjadi pada November 2004, ketika kapal selam angkatan laut China ditemukan di dekat kawasan kepulauan Sakishima, di wilayah Okinawa, barat daya Jepang.
Operasi untuk melacak kapal selam tak dikenal itu melibatkan empat kapal perang jenis perusak, satu kapal patroli jenis P-3C, dan dua helikopter (bukan satu).
Berdasarkan pelacakan dengan menggunakan peralatan sonar modern, diketahui bahwa kapal selam asing tersebut bukan milik Angkatan Laut Jepang ataupun milik armada laut Amerika Serikat.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008