banjir ini disebabkan akibat meluapnya dua aliran sungai seperti Sungai Meureubo dan Sungai Woyla,

Meulaboh (ANTARA) - Sebanyak 38 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, Minggu malam masih terendam air dengan ketinggian berkisar antara 30 centimeter hingga 80 centimeter.

Ada pun desa yang terendam banjir di antaranya Desa Leubok Pasi Ara, Ulee Pasie Ara, Cot Lagan, Peuleukung, Alue Leuhob,, Blang Luah, Cot Rambong, Lhok Malee, Pasie Mali, Napai, Blang Cot Mameh, Blang Cot Rubek Kecamatan Woyla Barat.

Kemudian banjir juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Woyla Timur di antaranya Desa Alue Meuganda, Tuwi Empeuk. di Kecamatan Meureubo meliputi Desa Pasi Mesjid, Pasi Aceh, Pasi Aceh Tunong, Pasie Teungoh.

Di Kecamatan Kaway XVI, banjir juga merendam Desa Keude Aron, Pasi Jambu, Alue Tampak, Meunasah Buloh, Padang Mancang, Tumpok ladang, Meunasah Ara, Meunasah Rayeuk, Tanjong Bungong, Putim, serta Desa Puuk.

Baca juga: Banjir Daerah Aliran Sungai Tamiang meluas hingga landa 20 desa


Di Kecamatan Johan pahlawan banjir juga merendam Desa Pasi Leuhan, Gampa, Marek, Blang Beurandang, Leuhan. Sedangkan di Kecamatan Panton Reue, banjir juga merendam Desa Meugo dan Desa Meutulang.

"Penyebab musibah banjir ini disebabkan akibat meluapnya dua aliran sungai seperti Sungai Meureubo dan Sungai Woyla," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Darmawan, di Meulaboh, Minggu malam.

Menurutnya, meski puluhan desa sudah terendam banjir, namun sebagian masyarakat di daerah itu masih bertahan di rumah masing-masing dan belum mengungsi.

"Kalau pun ada warga yang mengungsi, hanya ke rumah saudara yang lain, belum mengungsi ke titik tertentu," katanya menambahkan.

BPBD Aceh Barat hingga Minggu malam masih melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi yang rawan banjir untuk memastikan langkah dan penanggulangan kepada masyarakat agar tidak semakin terdampak, ungkapnya.


Baca juga: Banjir di Langsa, 411 keluarga jadi korban

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019