Timika, Papua (ANTARA News) - Aksi teror mortir yang terjadi di areal PT Freeport Indonesia (PTFI) yakni di Mile 39 dan Mile 50 ruas jalan yang menghubungkan Timika-Tembagapura, Kamis (11/9) malam dan Jumat (12/9) dini hari dianggap sebagai ulah provokator yang ingin menciptakan suasana tidak kondusif di Kabupaten Mimika, Papua.Demikian Kapolres Mimika, AKBP Godhelp C Mansnembra kepada wartawan di Timika, Sabtu (13/9) malam."Semua itu pekerjaan provokator yang tidak bertanggung jawab untuk menimbulkan suasana yang tidak kondusif di Mimika," kata Mansnembra.Kapolres Mimika meyakini kejadian di areal PTFI tersebut bukan dilakukan oleh masyarakat biasa, namun ditengarai melibatkan kaum intelektual di kota Timika."Saya sangat yakin kejadian ini bukan ulah masyarakat. Yang atur ada di kota Timika, bukan orang yang berada di hutan," ungkap Mansnembra.Terkait dengan kejadian dimaksud, Kapolres Mimika mengimbau masyarakat setempat agar tidak terpancing dengan isu yang beredar yang menyebutkan rencana peledakan jembatan Kali Kabur (Sungai Otomona) di Mile 39 dan peledakan tempat penampungan solar PTFI di Mile 50 dikait-kaitkan dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) pimpinan Keli Kwalik.Sebelum kejadian, Kapolres Mimika mengakui mendapat dua lembar selebaran yang mengatasnamakan TPN-OPM pimpinan Keli Kwalik.Kedua selebaran tersebut mengajak warga untuk menutup areal tambang PTFI dan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Selebaran surat tersebut dikeluarkan bulan Juli 2008 dan ditemukan aparat kepolisian di Kampung Banti, Distrik Tembagapura.Dari analisis tata bahasa yang dilakukan jajaran Polres Mimika, diyakini selebaran tersebut bukan dibuat oleh kelompok Keli Kwalik."Ada beberapa pihak membantah selebaran itu dibuat oleh kelompok Keli (Keli-Kwalik-Red). Kami yakin selebaran itu sengaja dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," tutur Mansnembra sembari mengakui ada benang merah antara kejadian rentetan tembakan di sekitar Mile 32 dan isu pengibaran bendera Bintang Kejora di beberapa lokasi beberapa hari sebelum kejadian rencana peledakan jembatan dan penampungan solar PTFI.Sementara itu tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang berjumlah lima orang, sejak Sabtu pagi hingga petang melakukan identifikasi pecahan mortir di lokasi ledakan yakni di bawah jembatan Kali Kabur Mile 39 dan dekat lokasi penampungan solar PTFI di Mile 50."Rekan-rekan dari Puslabfor akan mengungkap barang bukti yang ditemukan sehingga bisa mengungkap asal usul bahan peledak. Lebih lanjut juga bisa ditelusuri bahan peledak ini didatangkan dari mana dan siapa yang mendatangkan ke Timika," jelas Mansnembra.Adapun 18 orang saksi yang telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian mengaku hanya mendengar bunyi ledakan.Penyelidikan kasus ledakan di areal PTFI sepenuhnya ditangani oleh jajaran Direktorat Reserse dan Kriminal (Direskrim) Polda Papua yang dipimpin Kombes Pol Drs Paulus Waterpauw.Adapun pengamanan di sekitar kota Timika menjadi tanggung jawab jajaran Polres Mimika dan pengamanan di areal PTFI menjadi tanggung jawab Satuan Tugas (Satgas) Amole V dibantu pengamanan internal PTFI.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008