Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah ibu rumah tangga di Bekasi, Jawa Barat, merasa resah, menyusul santernya isu ayam potong berformalin beredar di pasar tradisional di Kota Bekasi selama bulan Ramadhan 1429 Hijriah.Ny Erawati (47), warga Kelurahan Bekasi Barat saat ditemui ANTARA di sebuah pasar tradisional di Bekasi, Minggu, mengatakan, ia kini enggan membeli ayam potong karena khawatir menggunakan bahan pengawet formalin dan zat pewarna.Sebelumnya, ia tidak khawatir membeli ayam potong di pasar tradisional, tetapi dengan santernya isu daging ayam potong mengandung formalin sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.Untuk sementara waktu, kata dia, ia dan warga lainnya memilih tidak membeli ayam potong sebelum ada pernyataan resmi dari pejabat instansi terkait Pemkot Bekasi soal unggas bebas formalin dan bahan pengawet."Saya tidak mau lagi membeli ayam potong sebelum pemerintah Pemkot Bekasi mengeluarkan pernyataan ayam potong di pasar tradisional di Bekasi bebas formalin," katanya. Ny Purnomo (20), warga Desa Teluk Pucung, Bekasi Utara juga mengaku resah berkaitan dengan merebaknya isu ayam potong di pasar tradisional mengandung bahan pengawet formalin dan zat perwarna. "Sejak dua hari terakhir saya memang resah dan khawatir adanya isu ayam berformalin dan diberi zat pewarna semakin mencuat di masyaraakt Kota Bekasi. Padahal formalin berbahaya bagi kesehatan manusia," katanya. Menanggapi keresahan warga tentang beredarnya isu ayam potong berformalin, anggota DPRD Kota Bekasi, Wahyu Prihantono mengatakan, agar petugas instansi terkait segera melakukan razia ayam berformalin di pasar tradisional di Bekasi. Santernya isu ayam potong bermormalin di pasar tradisional, kata dia, selain meresahkan warga Kota Bekasi juga akan berpengaruh kepada pedagang ayam potong karena omzet juga akan menurun. "Isu peredaran ayam potong di Kota Bekasi menimbulkan keresahan kalangan ibu rumah tangga, dan juga bagi pedagang sendiri, karena itu harus mendapat perhatian serius dari pejabat instansi terkait," katanya. Menanggapi keresahan warga itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Veteriner, Disprakop Kota Bekasi, Edy Kadarusman mengatakan, petugas akan segera merazia ayam potong di pasar tradisional di Bekasi. Tim kesehatan hewan Disprakop Kota Bekasi juga akan melakukan razia daging sapi dan kerbau dari kemungkinan adanya daging ilegal yang dioplos dengan daging sapi lokal untuk mengeruk keuntungan. "Saya minta masyarakat untuk waspada dan mengetahui kondisi ayam berformalin antara lain, daging kenyal," katanya. Di tempat terpisah, Kabag Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Juhadi mengatakan, petugas instansi terkait menyita 50 kilogram daging sapi diduga glonggongan terbungkus kardus di pasar Tambun, Kabupaten Bekasi. "Semalam petugas instansi terkait menyita 50 kilogram daging sapi tidak layak konsumsi diduga daging glonggongan," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008