Latihan bersama itu, yang disebut dengan Combined Flying Training Event, menurut rencana awal akan diisi dengan simulasi skenario pertempuran udara dengan melibatkan jet-jet tempur dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Baca juga: Korut minta AS, Korsel beri solusi baru akhiri konflik
Dalam langkah untuk menghormati Pyongyang, skala dan cakupan latihan itu sudah diturunkan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, Korea Utara masih menyatakan keberatan atas latihan tersebut.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan militer AS dan Korsel akan tetap siaga kendati latihan bersama ditunda. Esper juga membantah bahwa keputusan bagi penundaan itu merupakan sinyal kerelaan untuk mengurangi tuntutan kepada Korut.
Baca juga: Gedung Biru: Presiden Moon, Trump akan bahas Korut
"Saya tidak melihatnya sebagai konsesi. Saya anggap ini adalah upaya dari niat baik ... untuk mewujudkan perdamaian," kata Esper ketika mengumumkan penundaan itu di Bangkok bersama mitranya dari Korea Selatan.
Di Bangkok, para menteri pertahanan Asia sedang berkumpul untuk melakukan pembicaraan.
Menurut rencana sebelumnya, latihan bersama AS-Korut itu akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Pada awal Oktober, seorang diplomat tingkat tinggi Korea Utara menyalahkan latihan bersama di udara yang digelar AS, yang dianggap mengacaukan perundingan dengan Washington.
Baca juga: Trump: Tidak ada alasan gelar latihan perang AS-Korsel saat ini
Pyongyang telah beberapa kali menentang latihan militer bersama yang dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan itu.
Korut menganggap latihan tersebut sebagai persiapan untuk melakukan serangan.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019