Denver, (ANTARA News) - Perusahaan daging JBS Swift & Co telah memecat 130 pekerjanya setelah berselisih mengenai puasa dan buka puasa Ramadan.
Manny Gonzales, juru bicara Serikat Pekerja Makanan, menyebutkan para pekerja tersebut "diberhentikan secara tidak adil" dari pabrik di Greeley, Colorado, sekitar 100 km dari Denver.
"Mereka tidak mendapat pemberitahuan sepenuhnya bahwa mereka akan dipecat,"kata Gonzales sebagaimana diberitakan Reuters pertengahan pekan.
Gonzales mengatakan pihaknya akan membantu para karyawan yang ingin mendapat pekerjaannya kembali dengan cara mengajukan keberatan.
Perusahaan Swift yang dimiliki JBS, perusahaan daging terbesar dunia asal Brazil, tahun lalu juga berselisih dengan pekerjanya yang muslim di pabrik Grand Island, Nebraska.Beberapa pekerja dipecat karena menegakkan sholat magrib.
Juru bicara Swift, Tamara Smid, mengemukakan perusahaan tersebut telah menyesuaikan waktu makan agar dapat membantu para pekerjanya yang melaksanakan puasa di bulan Ramadan.
Dia mengatakan, pegawai yang diberhentikan adalah karena melanggar kesepakatan kolektif dan bukan karena agama.
Perselisihan itu diawali ketika 220 pekerja yang muslim -- kebanyakan imigran asal Somalia dan negara-negara Afrika timur lainnya -- mogok kerja karena atasan mereka tidak memberi waktu untuk buka puasa.
Smid mengatakan,para pekerja itu "secara tidak sah menghentikan kerja" dan mereka telah diberitahu untuk kembali bekerja jika tidak ingin dipecat.
Perundingan antara manajemen dan pekerja tidak menghasilkan kesepakatan, namun sebagian karyawan kembali bertugas sedangkan 130 lainnya dipecat karena menolak kembali bekerja.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008