Semarang (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat berharap pers bisa memunculkan harapan yang baik soal keberadaan TKI. "Ceritanya jangan yang sedih saja, seolah-olah kalau bicara TKI sudah kiamat dan kehilangan harapan. Padahal, dengan harapan yang baik kita dapat mengurus TKI lebih baik lagi," kata Jumhur ketika mengunjungi perwakilan harian Kompas di Semarang, Minggu, dalam rangkaian Safari Ramadan 9-19 September 2008. Salah satu agenda safari bertema "Menyapa TKI" adalah mengunjungi institusi pers di jalur pantai utara Jawa yang dilalui untuk menyosialisasikan rentang tugas BNP2TKI. Jumhur sependapat dengan anggapan Kepala Perwakilan Kompas di Semarang Subur Tjahjono bahwa pemberitaan soal TKI lebih banyak berisi kisah sedih, tidak ada harapan, dan seolah-oleh sudah kiamat. "Namun pemerintah berkomitmen untuk memperbaiki persoalan TKI," katanya. Apalagi, menurut Jumhur, telah ada UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan TKI yang mengamanatkan perbaikan dalam masalah itu. Ia mengakui bahwa sejak pemerintah menempatkan TKI ke luar negeri pada 1970-an banyak salah urus dan kesalahan itu telah dimapankan. Sejak BNP2TKI berdiri pada 2006, berbagai persoalan TKI menyangkut mekanisme perekrutan, pelatihan, penempatan, hingga perlindungan dilakukan secara transparan. "Memang begitu besar pekerjaan rumah dan kasusnya," kata Jumhur. Ia berharap pers dapat menjadi mitra strategis dalam membantu mengatasi persoalan TKI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008