"Saat ini kita sedang mengemas kebijakan dalam memeratakan pendidikan serta mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan untuk 10 tahun ke depan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga saat bersilahturahmi bersama awak media di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru sangat familiar untuk awak media dan masyarakat, karena latar belakang beliau yang merupakan orang media dan pengusaha sukses di bidang teknologi digital.
Baca juga: Sekjen Kemendikbud: Memakai TIK untuk pendidikan tak bisa ditawar
"Meski demikian, bukan berarti beliau akan membuat semua kebijakan terkait pendidikan dengan mengutamakan teknologi digital atau melalui aplikasi, karena pembangunan karakter adalah segala-galanya yang harus diutamakan," ujarnya.
Menurut dia teknologi hanya membantu agar pemerataan pendidikan lebih meluas yang arahnya lebih ke efisiensi agar proses belajar mengajar guru ke murid juga lebih efisien. Selain itu, aksesibilitas juga harus di perhatikan dan itulah fungsi teknologi yang membantu proses pendidikan.
"Kelemahan di pendidikan itu ada, dan apapun kebijakan yang dibuat terkait pendidikan itu untuk memeratakan pendidikan di daerah, karena pembangunan karakter adalah segala-galanya yang harus diutamakan," katanya.
Ia menambahkan seiring perkembangan zaman, mungkin nanti ijazah sudah menjadi nomor dua, karena sertifikasi yang utama. Dunia akan lebih terbuka, kita tidak akan lagi melihat suatu keberhasilan dari paper atau kertas tapi kualitas atau kemampuan diri.
"Kita akan melakukan banyak hal untuk asumsi pendidikan ke depan, dan aplikasi hanya untuk pengembangan saja, dimana sekarang teknologi digital sangat dibutuhkan untuk percepatan informasi," ujarnya.
Baca juga: 16 kepala daerah terima Anugerah Kihajar 2019 dari Kemendikbud
Pewarta: Aprionis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019