Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sulawesi Utara memprotes Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Robby Mamuaja soal minimnya WC umum di berbagai kota di Provinsi utara Sulawesi yang kurang mendukung pariwisata. "Saya sulit mencari WC umum di berbagai tempat di Sulawesi Utara. Jika ada juga jorok pengelolaannya. Bagaimana turis mau datang jika fasilitas WC umum tidak ada. Bandingkan dengan Malaysia. Dimana-mana ada WC umum dan bersih," kata Tiana Ombu, dari Minahasa Selatan. Tiana seorang TKI di pabrik peralatan kantor Writebest Sdn Bhd mengemukakan protesnya kepada Sekda Sulut Robby Mamuaja ketika kesempatan dialog dibuka. Sekda Sulut dan rombongan meninjau kondisi kerja pabrik yang mempekerjakan 58 TKI asal Sulut dari total 128 pekerjanya. Tiana mengkritik soal minimnya fasilitas umum di berbagai kota Sulut kepada Sekda dan rombongannya setelah menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan asing ke provinsi yang berada di ujung utara Sulawesi semakin meningkat, apalagi Pemda Sulut akan menjadi tuan rumah "World Ocean Conference" di Manado 11-15 Mei 2009. "Pak Sekda tadi bicara soal makin banyaknya turis asing ke Manado, Bunaken. Wisata kuliner, wisata belanja tapi tidak menyiapkan WC umum yang banyak, bersih dan nyaman sehingga orang senang liburan ke Manado dan Sulawesi Utara," tambah Tiana yang sudah bekerja 11 tahun di Malaysia. "Mau ke toliet aja susahnya minta ampun. Bagaimana mau wisata kuliner kalo tidak ada lokasi pembuangannya," kata Tiana yang langsung disambut gelak tawa para TKI, pejabat KBRI Kuala Lumpur, dan juga pejabat Pemda Sulut. Ia membandingkan antara Sulut dengan Malaysia khususnya, Kuala Lumpur soal fasilitas WC umum. Ia dengan tegas minta kepada Sekda belajar dari Malaysia yang memperhatikan aspek WC umum yang banyak, bersih dan nyaman sehingga membuat wisatawan mancanegara senang ke Kuala Lumpur. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008