Gorontalo (ANTARA News) - Sedikitnya empat orang warga Kota Gorontalo terserang penyakit Leptospirosis, setelah banjir bandang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu."Saya sudah temukan ada empat warga yang positif menderita Leptospirosis, dan kemungkinan jumlahnya bisa bertambah," kata Budi Doku, dokter yang menangani para pasien Leptospirosis tersebut.Keempat warga tersebut adalah Reza, Ziat Naki, Guslan Malae, dan Laksana Wungguli, yang sebelumnya juga merupakan korban banjir di Kota Gorontalo.Menurut Budi, penyakit Leptospirosis cukup berbahaya namun belum banyak dikenal oleh masyarakat karena gejalanya hampir mirip dengan penyakit thypes ataupun masuk angin biasa."Gejala penyakit ini diantaranya panas tinggi, sakit di seluruh badan, sakit kepala, dan batuk-batuk," jelasnya.Penyebabnya, kata dia, adalah virus yang ada dalam urin atau kotoran tikus yang terbawa oleh banjir dan bisa masuk ke dalam tubuh saat ada kontak air dengan manusia.Ia menghimbau warga khususnya korban banjir, untuk tidak mengkonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi air banjir, karena peluang virus penyebab Leptospirosis bisa masuk cukup besar.Selain itu, warga juga diminta untuk menggunakan sarung tangan saat membersihkan rumah dari genangan air pasca banjir.Sebelumnya, banjir bandang melanda Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Boalemo dan Kabupaten Gorontalo dengan jumlah korban banjir mencapai belasan ribu jiwa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008