Jakarta (ANTARA) - Tim dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita akan memantau perkembangan kembar siam dempet asal Tangerang Ardi dan Ardan pascaoperasi pemisahan organ tubuh.
Ketua Tim Penanganan Operasi Kembar Siam Ardi Firdaus dan Ardan Firdaus, Dr dr Edy Jo Siswato, Sp A (K) mengatakan pihaknya memantau kesehatan Ardi dan Ardan hingga 7-10 hari ke depan di ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Tapi itu tentatif, tergantung bagaimana kondisi fisik pasien, bayi tersebut akan terus diobservasi, mereka harus bisa bernafas baik dan makan dengan baik tanpa bantuan alat. Itu yang menjadi standar bisa keluar ICU," ujar Edy di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Ini kronologi pemisahan kembar siam Ardi dan Ardan
Jika bayi Ardi dan Ardan sudah pulih dan dapat keluar dari RSAB Harapan Kita, para dokter akan terus memantau kondisi keduanya.
Edy mengatakan tumbuh kembang Ardi dan Ardan juga menjadi perhatian para dokter, agar keduanya tumbuh optimal seperti bayi normal lainnya.
"Jadi tidak stop sampai di sini. Kita pantau mulai dari berat badan. Otak juga kita perhatikan kualitasnya nanti, jadi tidak sekedar tumbuh," kata Edy.
Pemantauan tersebut bisa berlangsung hingga lima tahun ke depan. Ardi dan Ardan juga akan menjalankan beberapa fisioterapi seperti fisioterapi tulang.
Baca juga: Kembar siam Ardi dan Ardan telah dipisahkan di RSAB Harapan Kita
Hal itu dikarenakan bayi Ardi dan Ardan sudah lama berdempetan, sehingga posisi tulang punggung keduanya sedikit alami kebungkukan.
"Jadi akan ada beberapa fisioterapi tulang punggung," kata Edy.
Dokter penanggung jawab operasi pemisahan Ardi dan Ardan, dr Alexandra Sp.BA mengatakan Ardi akan menjadi perhatian utama para dokter karena berat tubuhnya Ardi lebih kecil ketimbang Ardan.
"Imunisasi akan kita pantau terus dan dia akan datang ke sini sesuai jadwal periodiknya," kata Alex.
Baca juga: Kembar siam Ardi dan Ardan bersiap jalani operasi
Operasi pemisahan organ tubuh buah hati berusia 14 bulan pasangan Berry dan Hesti tersebut berlangsung 10 jam dan selesai pukul 16.00 WIB
Waktu tersebut lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya yakni 16 jam operasi.
Operasi tersebut melibatkan 30 tim dokter berbagai spesialis dari beberapa rumah sakit, di antaranya dari RSAB Harapan Kita, Pusat Jantung Harapan Kita, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Pusat Kanker Nasional Dharmais dan Rumah Sakit Carolus.
Baca juga: Biaya operasi pemisahan kembar siam Ardi dan Ardan Rp1,1 miliar
Dokter spesialis yang dilibatkan dalam operasi hingga pemulihan di antaranya spesialis bedah anak, thoraks kardio vaskular, bedah plastik, anestesi, anak, radiologi, patologi klinik dan spesialis rehabilitasi medik.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019