Pekanbaru (ANTARA News) - Konser musik grup Ungu tetap akan digelar di pelataran Masjid Agung An Nur Pekanbaru, Sabtu malam, meski pemilihan lokasi itu dikecam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dan sejumlah ormas Islam.Panggung besar dengan pengeras suara dan deretan lampu sorot warna-warni sudah tertata rapi di pelataran masjid agung kebanggaan warga Riau itu.Tak jauh dari panggung sejumlah tenda mewah berwarna putih juga telah ramai dengan aktivitas pra-konser. Konser ini disponsori oleh sebuah produsen sepeda motor ternama. Sebuah mobil pemadam kebakaran yang disiapkan untuk menyemprotkan air ke penonton juga sudah tersedia. Ratusan muda-mudi sudah memadati pelataran masjid dan menunggu dengan setia sejak sore. Menurut informasi dari panitia, konser akan dimulai usai shalat Tarawih sekitar pukul 22.00 WIB. Halaman masjid pun tampak lebih padat dibanding hari biasanya karena banyak kendaraan penonton yang sebagian besar muda-muda sudah parkir di tempat itu. "Tempat parkir yang tepat di depan masjid sudah penuh dengan mobil, bagaimana nanti kalau jamaah masjid malah sulit parkir karena sudah penuh kendaraan penonton konser," kata seorang petugas keamanan masjid yang tak ingin disebut namanya. Beberapa saat lalu, Ketua MUI Riau Mahdini menyatakan MUI menolak penampilan band Ungu di halaman Mesjid An-nur karena khawatir akan menodai kesucian tempat ibadah kebanggaan ibukota Provinsi Riau itu. MUI dalam rapat bersama Pemerintah Provinsi Riau juga sudah menyampaikan keberatannya. Merespon keberatan MUI dan ormas Islam setempat, Gubernur Riau Wan Abubakar pun meminta konser bertajuk "Bulan Penuh Berkah" itu dipindah ke tempat lain. Pemprov Riau mengusulkan konser dipindah ke Jalan Gajah Mada yang tidak jauh dari Mesjid Agung An-Nur. Menurut informasi, penyelenggara tidak bersedia memindahkan konser karena sudah membayar kontrak dengan pengurus masjid dan sudah mempromosikan besar-besar konser dan tempatnya.Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi menilai pengurus masjid inkonsistensi karena sebelumnya mereka pernah menolak penyelengaraan konser musik religi yang diajukan sejumlah ormas Islam. "Setahu saya ini adalah konser musik pertama di pelataran masjid An Nur karena saya tahu sebelumya ada sejumlah ormas Islam yang ingin menggelar pertunjukan musik tapi tidak diizinkan. Tapi kenapa yang sekarang ini boleh, dan ini menunjukan ada inkonsistensi dari pengurus masjid," katanya. Ayat menyesalkan sikap pengurus masjid yang tidak mengkonsultasikan mengenai konser itu dengan MUI.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008
Sekalian aja nanti di pasar, tempat penampungan sampah bahkan di areal kuburan.
Salah tempat kali yaa
Kebebasan ya ndak gitu-gitu amat to, kan ada batasnya, yaitu selama tidak mengganggu orang lain. Kalo sudah mengambil hak jamaah masjid untuk beribadah dengan tenang, namanya bukan kebebasan, tapi kebisingan plus keberisikan. Masih ada banyak tempat lain, kok ya milih disitu!