Houston (ANTARA News)- Topan Ike menghantam pantai Texas, Sabtu, mengancam merusak kota-kota di sepanjang Teluk Meksiko, menutup kilang-kilang minyak penting dan Houston, kota terbesar keempat AS. Topan hebat menghantam Texas itu, mungkin akan merupakan topan terburuk melanda negara bagian itu dalam hampir 50 tahun dan akan menyebabkan terjadinya hujan dalam beberapa jam, kata Pusat Topan Nasional. Ike menghantam kota pulau Galveston berkategori 2 sekitar pukul 02:10 waktu setempat (14:10 WIB) dengan kecepatan angin 175 km perjam, hanya kurang satu mil per jam untuk mencapai topan kategori 3 dalam skala topan yang bertingkat lima. Topan itu menghantam satu tembok air setinggi enam meter dan menyebabkan gelombang besar menghantam bangunan tembok laut setinggi lima meter untuk melindungi kota itu setelah dilanda topan tahun 1900 menewaskan 8.000 orang . Topan itu juga menutup 17 kilang minyak, yang merupakan lebih dari seperlima dari produksi AS, membahayakan kapal barang di laut dan merusak satu dermaga di Galveston. Badan Cuaca Nasional memperingatkan bahwa penduduk yang tinggal di daerah-daerah pantai bisa "menghadapi kemungkinan kematian" dan para pejabat mengatakan topan yang banyak dapat menimbulkan banjir sekitar 100.000 rumah dan menyebabkan terjadinya gelombang sepanjang 160km di garis pantai AS. "Negara kita sedang menghadapi apa yang disebut kemungkinan topan yang menimbulkan malapetaka," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Michael Chertoff, yang memperingatkan gelombang topan itu yang mungkin meningkat sampai setinggi enam meter dapat merupakan bahaya yang paling dahsyat. Lebih dari satu juta warga Texas mentaati perintah pengungsian dan menuju daerah pedalaman, tetapi para pejabat mengatakan mereka kuatir banyak orang yang tetap tinggal di rumah mereka. Seorang anak berusia 19 tahun, Corpus Christi hilang diduga keras tenggelam setelah laut ganas akibat topan Ike menghantam sebuah dermaga, kata media lokal. Ike bisa menjadi topan nomor tiga paling menghancurkan dalam sejarah AS setelah Topan Katrina tahun 2005 dan Andrew tahun 1992, kata para ahli. Katrina, topan paling merugikan dalam sejarah AS, yang menghantam New Orleans dan bagian-bagian lain Gulf Coast menewaskan 1.500 orang dan menyebabkan paling tidak kerugian harta benda senilai 81 miliar dolar, demikian Reuters.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008