Kalau pada hari biasa pemotongan hanya berkisar 20-25 ekor, kini mencapai 30-35 ekor per hari per satu RPH
Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah mendatangkan ratusan ekor sapi dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
"Kemarin saya sudah memberikan rekomendasi kepada sejumlah pengusaha untuk mendatangkan 230 ekor sapi dari luar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang merayakan Maulid," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Sabtu.
Ia mengatakan selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama perayaan Maulid, penambahan stok sapi tersebut dimaksudkan juga untuk menjaga harga daging sapi di pasar tetap stabil.
Pasalnya, masyarakat Kota Mataram memiliki tradisi merayakan Maulid selama satu bulan penuh secara bergantian pada setiap lingkungan.
Untuk merayakan Maulid, masyarakat menyiapkan berbagai jenis makanan yang akan disajikan kepada para tamu yang datang berkunjung ke rumah mereka, dirangkai dengan kegiatan zikir dan doa.
"Alhamdulillah, kenaikan harga daging sapi di pasar sampai saat ini masih terkendali. Kalaupun naik, kenaikannya tidak signifikan yakni berkisar Rp125.000 sampai Rp130.000 per kilogram," katanya.
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap daging sapi dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk dan Sekarbela dengan kenaikan 10-15 persen.
"Kalau pada hari biasa pemotongan hanya berkisar 20-25 ekor, kini mencapai 30-35 ekor per hari per satu RPH," sebutnya.
Sementara untuk memfasilitasi peningkatan aktivitas di RPH tersebut, pihaknya telah menambah sarana dan prasarana di RPH, seperti tempat pemotongan, kapasitas air bersih, dan kebutuhan listrik.
"Dengan demikian, tidak ada lagi alasan pengusaha memotong ternak di luar RPH," katanya.
Baca juga: Mendag sebut Bulog tak salahi aturan batal impor daging sapi Brasil
Baca juga: Bulog: Realisasi impor daging sapi Brazil mundur 2020, ini penyebabnya
Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019