London (ANTARA News) - Harga berjangka minyak mentah pekan ini tergelincir ke level terendah selama enam bulan terakhir dan banyak komoditas lain turun karena dolar AS berfluktuasi dan berbagai survey menunjukka makin rendahnya permintaan bahan mentah karena melambatnya perekonomian.Penurunan itu akhirnya menyusut dan beberapa komoditas berakhir sedikit lebih tingi dari awal pekan karena kenaikan dolar terpangkas karena data melemahnya perekonomian AS, Jumat, kata kalangan trader.Harga minyak tumbang di bawah 97 dolar per barel, Kamis, untuk mencapai level terendah sejak awal Maret karena dolar naik ke kisaran tertinggi selama setahun terhadap euro dan adanya kekhawatiran mengenai turunnya permintaan energi.Harga kembali bergolak awal Jumat setelah badai Ike memaksa ditutupnya fasilitas produksi energi di Teluk Meksiko.Di rentannya perdagangan mingguan, harga berjangka minyak juga naik tajam setelah OPEC, Rabu, memutuskan untuk memangkas produksi organisasi itu lebih dari 500.000 barel per hari. Organisasi Negara Pengekspor MInyak yang memproduksi 40 persen dari minyak dunia, memangkas produksinya untuk mencegah penurunan harga minyak mentah yang berkelanjutan yang anjlok sejak memcahkan rekor tertinggi di atas 147 dolar per barel pada Juli. "Nampaknya mereka ingin mempertahankan harga di 100 dolar (sebagai harga dasar)," kata Mike Wittner, analis di Society Generale, mengomentari langkah OPEC. Sementara itu, dolar memaksa euro turun menjadi 1,39 dolar, selama 12 bulan, karena munculnya kekhawatiran mengenai resesi di kawasan euro. Menguatnya dolar membuat barang yang dihargai dengan dolar, seperti minyak menjadi lebih mahal pembeli yang menggunakan mata uang lain yang melemah. Serangkaian laporan yang menggarisbawahi melemahnya permintaan dipublikasikan pekan ini. Departemen Eneri AS (DoE) Kamis menurunkan perkiraannya untuk permintaan minyak mentah dunia pada 2009. Pada Rabu, DoE dalam lapran sepekannya mengenai persediaan energi AS mengatakan bahwa permintaan produk bahan bakar di AS sebagai konsumen terbesar di dunia terus turun dan kini di bawah 3,8 persen dari level tahun lalu. Konsumsi bensin turun 2,1 persen selama 12 bulan, penurunan tertinggi dari pekan sebelumnya, sedangkan harga di SPBU jauh di bawah harga puncak pada Juli, kata DoE. Badan Energi Internasional, Rabu, memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan tahun ini sampai 100.000 barel per hari dan untuk 2009 sampai 140.000 per hari. Harga minyak mentah kembali membaik, Jumat, juga setelah Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengancam menghentikan pasokan minyak ke AS sebagai konsumen utamanya, jika Washington menunjukkan "agresinya" terhadap negaranya. Ancaman yang muncul setelah Chavez dalam pengumumannya, Kamis, menyatakan bahwa duta besar AS di Venezuela, Patrick Duddy, hanya memiliki waktu 72 jam untuk meninggalkan negara itu. Permintaan Venezuela untuk menarik Duddy memancing "solidaritas" daro Bolivia, yang mengusir utusan khusus AS, Phillip Goldberg, Rabu, setelah menuduhnya memecah belah Bolivia dengan mendukung kelompok oposisi. Persoalan di Bolivia itu meninggalkan kekhawatiran mengenai menyebarnya ketidakstabailan dan kemungkinan perang sipil. Pada Jumat, kontrak berjangka minyak jenis ringan di New York untuk pengiriman Oktober diperdagangkan pada 102,67 dolar per barel, turun dari 106,93 dolar pada awal pekan. Harga minyak Laut Utara, Brent, untuk pengiriman Oktober juga turun menjadi 99,33 dolar per barel dari 105,33 dolar. Untuk logam berharga; harga emas kembali anjlok di bawah 800 dolar per ons, mencapai titik terendah selama setahun karena menguatnya dolar. Emas pada Rabu anjlok menjadi 736,70 dolar, level yang terlihatpada Oktober 2007. "Dolar terus menguat yang terus memberi tekanan pada logam berharga, Kamis, dengan harga emas turun ke level terendah selama 11 bulan, sedangkan harga perak anjlok ke level terendah sejak Juni 2006," kata James Moore at the bulliondesk.com. Platinum terlepas dari titik terendah selama 20 bulan dan terus mencapai harga yang tidak pernah terlihat selama hampir tiga tahun. Di pasar emas dan poerak London, harga emas trenggelam ke 750,25 dolar per ons, Jumat malam dari 808,50 dolar pada awal pekan. Harga perak turun ke 12,52 dolar per ons dari 12,75 dolar. Di pasar platina dan paladium London, harga platina turun ke 1.187 dolar per ons pada Jumat dari 1.387 dolar. Sementara harg Paladium anjlok ke 241 dolar per ons dari 277 dolar. Logam dasar; harga kebanyakan logam dasar turun selama sepakan namun beberapa mengalami fluktuasi karena dolar kehilangan pemicunya akibat data penjualan eceran di AS tidak memuaskan. "Kita akan memandang pemulihan harga yang rentan dan lemah karena sentimen kembali pekan ini," kata analis di Barclays Capital. Analis loga dasar William adams menambahkan: "Pelemahan ini tidak berdampak pada logam dasar, semua pasar nampaknya bangkit ke fakta bahwa perekonomian dunia menghadapi pelambanan." Pada Jumat, harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan kembali naik menjadi 7.075 dolar pe ton di Bursa Logam London dari 6.889 dolar pada awal pekan. Harga aluminium untuk tiga bulan naik menjadi 2.639 dolar per ton dari 2.595 dolar. Untuk periode yang sama, harga timah turun menjadi 1.895 dolar per ton dari 1.936 dolar. Sementara harga seng naik menjadi 1.824 dolar per ton dari 1.780 dolar. Harga timah juga anjlok 19.150 dolar per ton dari 19.425 dolar. Harga nikel turun 18.600 dolar per ton dari 20.226 dolar. Kopi; harga kopi terus turun karena melimpahnya pasokan di Brasil. Pada Jumat, bursa berjangka di London, Robusta untukpengiriman November turun menjadi 2.154 dolar per ton dari 2.212 dolar pada awal pekan. Di New York Board of Trade (NYBOT), kopi Arabica untuk pengiriman December anjlok menjadi 139,20 sen dolar per pon dari 147 sen dolar. Coklat; Harga coklat juga terus turun. Pada Jumat, harga coklat untuk pengiriman Desember tergelincir menjadi 1.498 dolar per ton dari 1.544 dolar pada awal pekan. Di NYBOT, kontrak coklat untuk pengiriman December turun menjadi 2.569 dolar per ton dari 2.645 dolar. Gula; Harga gula menyentuh titik terendah selama tujuh pekan karena harga harga minyak terus turun dan Brasil mengumukan kenaikan produksi gula mentah yang besar. Gula digunakan untuk memproduksi ethanol, bahan bakar alternatif paling murah ketika herga berjangka minyak mentah turun, permintaan ethanol juga menyusut. Pada Jumat, harga per ton gula putih untuk pengiriman Desember tergelincir menjadi 384,70 pon dari 388,60 pon pad apekan sebelumnya. Di NYBOT, harga gula mentah untuk pengiriman Oktober turun menjadi 12,43 sen dolar per pon dari 12,77 sen.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008