Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Pemerintahan dari Provinsi Shandong, China mengunjungi Plt Gubernur Kepri, Isdianto di ruang rapat utama lantai IV kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Jumat guna membahas investasi.

Dalam kunjungan tersebut, kedua belah pihak membahas tentang potensi kerjasama di bidang investasi, ekonomi, maupun pariwisata.

Wakil Gubernur Shandong, Wang Shujian, mengatakan Kepri memiliki banyak potensi untuk berinvestasi. Namun beberapa hal perlu dibenahi untuk mendukung iklim investasi seperti masalah infrastrukur, listrik, air, telekomunikasi dan lain-lain agar diperhatikan.

"Karena hal tersebut merupakan prasarana dasar yang dibutuhkan para investor," kata Wang Shujian.

Selain itu, lanjut dia, para investor China juga berharap agar kawasan industri lebih dirapikan. Sehingga bisa menambah minat dan daya tarik investor.

"Saya yakin sekali jika infrastruktur baik dan mendukung, tentu akan banyak yang mau masuk dan berinvestasi di Kepri," ujarnya.

Sementara, Plt Gubernur Kepri, Isdianto, menyampaikan Pemprov Kepri menyambut baik atas kunjungan rombongan Pemerintah Provinsi Shandong tersebut.

Dia berharap melalui pertemuan ini ke depan huhungan Kepri dengan negara China pada umumnya semakin baik. Terutama dalam meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Sampai saat ini Kepri memang sedang terus bekerja untuk membenahi infrastruktur, termasuk di antaranya masalah listrik dan air. Kami mengundang sekaligus mengajak para pengusaha dari manapun, termasuk China. Mari berinvestasi di Kepri," kata Isdianto.

Dalam kunjungan kali ini, rombongan Pemerintah Provinsi Shandong membawa sedikitnya 22 orang.

Turut serta di antaranya Komisi pengawasan aset dan Administrasi Negara Zhang Bin, wakil Direktur kantor umum Pemerintah Gong Zhiyuan, wakil direktur kantor perdagangan Sandong Ku Wei, serta beberapa divisi lainnya.

Kemudian juga membawa rombongan dari kalangan pengusaha yang diketahui memiliki minat untuk berinvestasi di Kepulauan Riau.

Pewarta: Ogen
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019