Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak empat siswa dari klub bulu tangkis Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) mengikuti seleksi beasiswa bulu tangkis PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah, pada 17-19 Desember 2019.
Tim berangkat Jumat pagi (15/11) dari Bandar Udara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2 menuju Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Dari empat siswa tersebut, Octavandiaz Nimdhito Purnomo (10), Bryan Utama Rasyad (10) dan Aryan Utama Rasyad (8) akan masuk di kategori U11, sedangkan Mohammad Rinaldi (12) masuk kategori U13.
Baca juga: 48 atlet perebutkan super tiket audisi Djarum
Mereka mewakili klub badminton SIKL yang aktif kembali sejak 6 Agustus 2017.
Persiapan fisik hingga penguasaan teknik permainan bulu tangkis telah dijalani sejak sebulan yang lalu oleh keempat anak tersebut.
Di bawah bimbingan pelatih Nono Asmoro dan Inton Tyas Suprapto mereka melakukan latihan rutin yang diselenggarakan setiap Selasa, Kamis dan Sabtu di lapangan SIKL.
Selain itu, mereka juga menjalani latihan tambahan tiga kali dalam sepekan di salah satu gelanggang bulu tangkis di Kuala Lumpur.
Baca juga: PB Djarum siapkan 12 Super Tiket audisi umum
Tim yang berangkat ke Kudus ini secara simbolik dilepas langsung oleh Kepala SIKL Dr Encik Abdul Hajar MM pada Rabu (13/11) petang di sekolah tersebut.
Selama di Kudus anak-anak tersebut akan didampingi oleh kedua pelatih.
Saat pelepasan Encik memberikan dorongan semangat kepada para siswa serta doa supaya proses seleksi berjalan lancar dan dapat memperoleh hasil yang maksimal seperti yang diharapkan.
"Selama di Kudus sebelum hari seleksi tiba anak-anak akan tetap menjalani pemantapan fisik dan permainan dua kali, yakni pada Jumat malam dan Sabtu siang," ujar pelatih Inton Tyas Suprapto.
Baca juga: Fung: Audisi Djarum dorong atlet berprestasi internasional
Bagi tim, kesempatan mengikuti seleksi PB Djarum kali ini merupakan sebuah pengalaman yang akan mereka tularkan kepada anggota klub lainnya.
"Kami berharap ajang pencarian bakat atlet-atlet bulu tangkis seperti seleksi PB Djarum ini tidak berhenti pada tahun ini, sehingga pada tahun-tahun mendatang anak-anak Indonesia yang tinggal di berbagai negara bisa mengikuti seleksi tersebut," kata Inton.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019