Pandeglang, (ANTARA News) - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) akan mengembangkan penangkaran Rusa (servus timorensis) untuk menambah populasi binatang tersebut. Kepala Bagian Humas TNUK Pandeglang, Enjat Sudrajat, Jumat, mengatakan, penangkaran Rusa itu salah satunya untuk menambah jumlah populasi juga mencegah dari pemburuan orang yang tidak bertanggungjawab. Saat ini, populasi Rusa di TNUK setiap tahun menyusut akibat adanya pemburuan yang dilakukan masyarakat sekitar hutan. "Daging dan kulitnya Rusa dijual ke luar daerah, padahal binatang itu merupakan satwa yang dilindungi pemerintah," katanya Ia menjelaskan, saat ini populasi Rusa mencapai 500 ekor, di antaranya tersebar di Pulau Panaitan sebanyak 2.000 ekor dan Pulau Peucang 200 ekor. "Saya kira jika dikembangkan melalui penangkaran itu kemungkinan populasi Rusa semakin bertambah," ujarnya. Menurut dia, populasi Rusa sekitar tahun 1990-an itu di TNUK mencapai ribuan ekor. Akan tetapi, lanjut dia, setelah dilakukan pendataan jumlah populasi Rusa semakin berkurang karena adanya pemburuan itu. Dikatakannya, penangkaran Rusa itu menurut rencana dibangun pada bulan Oktober di kawasan hutan konservasi TNUK. Sementara itu, elemen masyarakat peduli lingkungan di Kabupaten Pandeglang mendukung rencana TNUK membuat penangkaran Rusa. Rusa memang kebanyakan dijadikan hewan eksotik sebagai penghias taman seperti di Istana Bogor. "Kami berharap binatang Rusa itu terus dikembangkan agar kekayaan Fauna di indonesia tidak punah," ujar Ade Supriyadi Ketua Peduli Lingkungan, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008