Caracas, (ANTARA News) - Venezuela telah menginterogasi sejumlah pejabat militer yang disebut dalam rekaman mengenai rencana untuk membunuh Presiden Hugo Chavez. Hal yang mungkin merupakan bukti paling tegas dalam beberapa tahun mengenai rencana untuk menggulingkannya. Para menteri dan anggota parlemen Kamis bersatu untuk mengecam rencana itu dengan menggelar konferensi pers, demikian diwartakan Reuters. Chavez, seorang bekas prajurit yang diduga memiliki cengkeraman kuat terhadap militer, acapkali membicarakan mengenai komplotan terhadapnya tapi jarang menghasilkan bukti. Dalam siaran langsung yang disiarkan di semua stasiun televisi, Chavez memainkan rekaman audio yang ia katakan para pensiunan pejabat yang sedang membicarakan penyusupan mereka ke markas militer dan cara untuk membunuh presiden. Rekaman itu pertama tampil di program televisi Venezuela Rabu malam. Dalam sebuah rekaman, satu suara yang dianggap berasal dari pensiunan jenderal angkatan udara Eduardo Baez menyerukan upaya bersatu untuk menggeser Chavez dari istana presiden Miraflores. "Jika ia di dalam (istana), semua upaya kita harus ada di sana," kata suara itu. "Ketika ia tiba dari perjalanan, bagaimana meledakkannya, menangkapnya dengan pesawat terbang, atau dengan tentara ketika ia tiba." Chavez dipecat dengan singkat karena kudeta enam tahun lalu tapi protes jalanan besar-besaran menempatkanya kembali ke kekuasaan. Ia populer di kalangan tentara karena menghabiskan lebih banyak untuk peralatan (militer), sementara tentara ragu-ragu dengan upayanya untuk membawa sosialisme ke angkatan bersenjata. Ia secara tetap menuduh Washington merencanakan penggulingannya dan pekan ini membiarkan pembom Rusia mendarat di Venezuela sebagai bagian dari upaya untuk memperlemah pengaruh AS di Amerika Latin. "Ini tidak berdiri sendiri, ini bagian dari konteks internasional," katanya mengenai yang diduga rencana terhadapnya itu. "Di belakang pensiunan tentara itu adalah oposisi politik nekat, di belakang (mereka) adalah kekaisaran Amerika Utara." Washington, yang pada awalnya menyambut baik kudeta 2002 terhadapnya, dengan tegas membantah telah berusaha untuk menggeser Chavez dari kekuasaan melalui cara yang tidak demokratis. Dalam rekaman itu, orang-orang tersebut membicarakan mengenai bagaimana mereka menang atas para komandan di beberapa pangkalan militer demi rencana mereka. Tidak jelas bagaimana memajukan rencana yang diperkirakan itu atau apakah rencana itu mendapat banyak dukungan. Pemerintah tidak mengungkapkan berapa usia rekaman itu. Kementerian pertahanan mengatakan sejumlah perwira telah ditanyai. Venezuela memiliki sejarah konspirasi militer, dengan Chavez sendiri berusaha untuk merebut kekuasaan melalui kudeta 1992 yang gagal ketika orang-orangnya gagal membunuh presiden. Chavez khususnya berhati-hati terhadap upaya kudeta dan pembunuhan serta sering melakukan perjalanan dengan kesatuan pengawal yang besar. Ia diyakini menggunakan pakaian tahan peluru. Ia mengaitkan rekaman itu dengan demonstrasi hebat di Bolivia dan tuduhan belakangan ini akan rencana kudeta di Paraguay. Di Bolivia Rabu, sekutu Chavez Presiden Evo Morales mengusir duta besar AS, menuduhnya membantu demonstrasi anti-pemerintah di beberapa daerah.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008