Tengkulak lebih agresif, mereka datang sampai depan pintu rumah petani.
Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengharapkan para petani maupun peternak di Indonesia bisa mendapatkan akses lebih dekat pada kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan.
Syahrul menjelaskan selama ini sebagian besar petani maupun peternak di Indonesia lebih dekat dengan tengkulak untuk akses keuangan karena mereka lebih agresif menawarkan pinjaman ketimbang perbankan.
"Tengkulak lebih agresif, mereka datang sampai depan pintu rumah petani," kata Syahrul di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat.
Syahrul berharap bisa berdialog dengan para pemangku kepentingan lain khususnya sektor perbankan supaya bisa menyalurkan KUR kepada para petani yang membutuhkan.
Menurut Syahrul, untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga hilir termasuk meningkatkan daya saing agribisnis, dirinya tengah mempersiapkan alokasi KUR untuk pertanian sebesar Rp50 triliun, dari total alokasi KUR yang mencapai Rp190 triliun pada 2020.
Baca juga: Menteri Syahrul akan permudah petani dapatkan KUR
"Akses harus lebih mudah, strategi perluasan KUR ke petani harus melalui pengendalian hingga ke lapangan langsung agar terorganisir," ujar Syahrul.
Dengan tersalurkannya KUR kepada para petani tersebut, diharapkan bisa memperkuat potensi pertanian di tiap-tiap wilayah yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu contoh, untuk Kabupaten Pasuruan, adalah buah mangga pisang yang memiliki potensi untuk diekspor.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron mengungkapkan sebagai salah satu sentra mangga di Jawa Timur, potensi mangga di wilayahnya sangat besar khususnya dalam peningkatan pendapatan petani di Pasuruan.
"Komoditas tersebut berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan menjadi salah satu primadona ekspor buah segar dari Indonesia," ungkap Abdul.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan menyatakan siap untuk mendukung penuh program pemerintah pusat dalam membangun pertanian, utamanya untuk komoditas mangga di Pasuruan.
"Intervensi pemerintah sangat diperlukan dalam penyediaan sarana dan prasarana poroduksi, pasca panen serta pengembangan wilayah," tutup Abdul.
Baca juga: Kementerian Pertanian dorong ekspor buah Indonesia
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019