Wellington (ANTARA News/afp) - Sebuah pesawat AU AS bertolak dari Selandia Baru menuju Antartika, Jumat pagi, dalam misi penting yang akan membuka jalan bagi penerbangan sepanjang tahun di 'dasar dunia' tersebut. Pilot jet transpor C-17 Globemaster akan berusaha melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di Antartika, dengan menggunakan peralatan penglihat malam. Jika berhasil, pendaratan ini akan mengubah kehidupan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka yang panjang dan gelap selama musim dingin di kawasan dingin membeku itu, dengan dimungkinkannya penerbangan reguler selama musim dingin, kata Letkol Jim McGann, komandan Operation Deep Freeze yang berbasis di Selandia Baru, kepada koran The Press. Seandainya para ilmuwan dapat terbang bolak-balik ke dan dari Antartika dengan lebih sering lagi, maka makin banyak riset dapat dikerjakan dan ini berarti evakuasi medis musim dingin dapat dilakukan. "Pada saat ini kami melakukan penerbangan terakhir pada Pebruari dan kemudian tak akan kembali sampai Agustus. Jika kami dapat bolak-balik ke dan dari Antartika dua kali sebulan, maka kami dapat mengangkut lebih banyak orang dari sana dan kemudian membawanya kembali pulang," kata McGann. Sejumlah pilot telah berlatih selama 18 bulan dengan simulator untuk pendaratan malam itu pada landas pacu sepanjang 10 kilometer di pusat riset Antartika AS di Stasion McMurdo. (*)

Copyright © ANTARA 2008