Seoul (ANTARA News/afp) - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il menderita penyakit sawan yang kadang muncul setelah terkena stroke dan pemerintah China merasa yakin dia akan lama tak bisa memerintah, suratkabar Korea Selatan menyatakan di Seoul, Jumat. Meskipun Kim telah sembuh, tetapi penyakit sawan itu masih tak memungkinkannya muncul pada parade peringatan ulang tahun ke-60 Korea Utara, Selasa, tulis suratkabar Chosun Ilbo mengutip seorang sumber diplomatik yang bermarkas di Beijing. Dia mengatakan, seorang pejabat senior China yang menemui Kim di Pyongyang beberapa hari lalu sebelum peringatan melaporkan penyakit Kim itu kepada pemerintah China, namun menjelaskan kemampuan bicara dan mental Kim tak terhalang. Dinas intelijen China berpendapat kekuatan fisik Kim akan menurun drastis, dan menyatakan bahwa dia harus menghindari stres dan mengurangi kegiatannya, kata laporan suratkabar. Mereka memperkirakan kondisi pemimpin Korea Utara itu akan mengganggu kemampuannya memerintah dalam tempo yang lama, kata suratkabar itu. Para pejabat Korea Selatan mengatakan, Kim, 66 tahun, menjalani bedah otak setelah dia menderita stroke sekitar pertengahan Agustus lalu, namun kemudian sembuh kembali. Mereka mengatakan tidak terjadi kevakuman kekuasaan di negara komunis garis keras itu. Meskipun demikian, Menteri Pertahanan Lee Sang-Hee mengatakan kepada parlemen, Kamis, suatu rencana militer Korea Selatan kini sedang meningkatkan suatu kemungkinan. Presiden Lee Myung-Bak mengatakan kepada para menteri keamanannya untuk mempersiapkan suatu kemungkinan berkaitan dengan situasi politik di Korea Utara. (*)

Copyright © ANTARA 2008