New York, (ANTARA News) - Harga minyak jatuh pada Kamis waktu setempat, atau Jumat pagi WIB, seiring menguatnya dolar AS dan kekhawatiran permintaan yang mengalahkan Badai Ike. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, merosot 1,71 dolar AS menjadi ditutup pada 100,87 dolar AS per barrel. Kontrak New York turun menjadi 100,10 dolar AS dalam perdagangan harian, mendekati batas 100 dolar AS yang terakhir kali dilewati pada 1 April. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober jatuh 1,33 dolar AS menjadi 97,64 dolar AS per barrel, hal itu adalah tingkat terendah sejak 5 Maret. "Menyusutnya permintaan dan menguatnya greenback mendominasi kekhawatiran para pelaku pasar untuk beberapa hari ini," kata John Kilduff, analis dari MF Global. Dolar AS menguat terhadap euro, yang turun di bawah 1,39 dolar AS untuk pertama kalinya dalam setahun pada saat berkembangnya kecemasan terhadap resesi di zona euro. Penguatan dolar AS membuat harga barang dalam denominasi dolar AS, seperti minyak, menjadi lebih mahal untuk para pembeli dengan mata uang yang melemah. Pasar memiliki serangkaian laporan pekan ini yang menggarisbawahi melemahnya permintaan. Departemen Energi AS (DoE) pada Selasa menurunkan proyeksi permintaan minyak mentah global untuk 2009. Pada Rabu, DoE, dalam laporan mingguannya, mengatakan bahwa permintaan produk bahan bakar minyak di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah terbesar dunia, terus menurun dan sekarang berada pada level 3,8 persen di bawah level setahun lalu. Konsumsi bensin turun 2,1 persen dalam basis 12 bulan, turun tajam dari pekan sebelumnya, sementara harga di pompa bensin (SPBU) jauh di bawah harga puncak Juli, kata DoE. Badan Energi Internasioanl (IEA) pada Rabu, mengurangi estimasi pertumbuhan permintaan tahun ini 100.000 barel per hari (bph) dan untuk 2009 sebesar 140.000 bph. Dengan kekahawatiran permintaan dalam sorotan, pasar tampak mengabaikan ancaman Badai Ike, yang memasuki Teluk Meksiko pada Kamis. Di Teluk Meksiko terdapat produksi untuk seperempat pasokan minyak AS. Produksi minyak dan gas alam di Teluk Meksiko sebagian besar telah ditutup karena ancaman Badai Ike, kata DoE, namun DoE juga menambahkan bahwa badai tersebut kemungkinan menjauhi sebagian besar instalasi energi di Teluk. "Proyeksi saat ini memperlihatkan Ike tak melewati sebagian besar instalasi minyak dan gas di teluk dan mencapi pesisir Texas paling lambat besok (Jumat)," kata departemen. "Sekitar 95,9 persen dari produksi minyak 1,3 juta barrel per hari di Teluk dan 73,1 persen dari 7,4 miliar kaki kubik per hari produksi gas alam telah ditutup," kata DoE.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008