Indeks Dow Jones di Wall Street turun 1,63 poin atau 0,01 persen
New York (ANTARA) - Saham-saham di bursa Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mencerna beberapa data ekonomi utama Amerika Serikat yang dirilis serta laporan laba terbaru sejumlah perusahaan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,63 poin atau 0,01 persen, menjadi ditutup di 27.781,96 poin.
Sementara, sebut Reuters, Indeks S&P 500 di bursa Wall Street meningkat 2,59 poin atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 3.096,63 poin dan Indeks Komposit Nasdaq turun 3,08 poin atau 0,04 persen, menjadi berakhir di 8.479,02 poin.
Baca juga: Bursa Wall Street ditutup bervariasi, investor ragu kesepakatan dagang
Indeks acuan S&P 500 membukukan keuntungan tipis hingga berakhir dengan rekor penutupan tertinggi, karena perkiraan buruk dari para pendukung teknologi Cisco Systems diimbangi oleh laporan kuat dari pengecer besar Walmart.
Indeks Dow berakhir di wilayah negatif, setelah membukukan penutupan tertinggi pada Rabu (13/11/2019), sementara Nasdaq juga berakhir sedikit lebih rendah.
Saham Cisco jatuh 7,3 persen setelah pembuat peralatan jaringan itu memperkirakan pendapatan dan laba kuartal kedua di bawah ekspektasi, karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi global membuat klien jauh dari pengeluaran lebih banyak untuk router dan switch-nya.
Penurunan saham Cisco membebani sebagian besar indeks utama dan membantu menyeret sektor teknologi turun 0,1 persen.
Sebaliknya, Walmart menaikkan prospek tahunannya, dan pengecer terbesar di dunia itu membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan, penjualan yang sebanding, dan pertumbuhan e-commerce di pasar terbesarnya selama kuartal ketiga.
Saham Walmart turun 0,3 persen setelah mencapai rekor tertinggi di awal sesi, tetapi indeks ritel dan consumer discretionary S&P 500 berakhir lebih tinggi setelah laporan perusahaan.
"Kami telah memamerkan ujung depan ekonomi ini, konsumen AS, yang tetap tangguh dan tetap berada di tempat yang sehat di depan kerangka waktu liburan yang sangat penting untuk ekonomi," kata Margaret Reid, manajer portofolio senior di The Private Bank di Union Bank di San Francisco.
Itu menggambarkan, kata Reid, dengan "ujung belakang ekonomi yang tampaknya masih terganggu dan terbebani oleh perdagangan AS-China dan volatilitas ekonomi dan politik global."
Saham baru-baru ini berjalan ke tertinggi sepanjang masa, dibantu oleh penurunan suku bunga Federal Reserve, laba kuartal ketiga melampaui ekspektasi rendah, dan tanda-tanda ekonomi mungkin berada di posisi terbawahnya.
Musim pelaporan perusahaan kuartal ketiga hampir berakhir dengan sekitar tiga perempat perusahaan S&P 500 membukukan laba di atas ekspektasi, tetapi dengan laba yang diperkirakan telah menurun 0,4 persen secara keseluruhan dari periode tahun sebelumnya, menurut Refinitiv.
"Pasar agak dalam pola bertahan," kata Jake Dollarhide, chief executive officer dari Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma. "Sepertinya sudah mendapatkan semua yang bisa didapatkan dari musim laporan laba ini."
Ketua Fed Jerome Powell pada Kamis (14/11/2019) mengatakan risiko ekonomi AS menghadapi pukulan dramatis sangat kecil, dan investor selanjutnya akan mencari data penjualan ritel AS pada Jumat untuk mengukur kesehatan ekonomi.
Pada Kamis (14/11/2019), sektor real estat S&P 500 berkinerja terbaik, naik 0,8 persen, sementara energi dan kebutuhan pokok konsumen tertinggal bersama dengan teknologi.
Sekitar 6,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian 6,9 miliar saham selama 20 sesi terakhir.
Baca juga: Indeks IBEX-35 Spanyol ditutup berkurang 0,23 persen
Baca juga: Indeks DAX-30 Jerman berakhir turun 0,38 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019