Bandung (ANTARA News) - Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung menghentikan calon dosen lulusan strata satu (S-1), dan menargetkan seluruh dosen universitas berpendidikan S-2 pada 2011. "Pada 2011 seluruh dosen minimal S2, mulai tahun 2007 Unpad tidak lagi menerima calon dosen lulusan S1," kata Rektor Unpad, Prof DR Ganjar Kurnia, di sela-sela Dies Natalies Unpad ke-51, di Bandung, Kamis. Guna merealiasikan target itu, universitas paling diminati calon mahasiswa di Indonesia itu pada 2008 mengalokasikan dana sekitar Rp10 miliar untuk study lanjut S2 dan S3, pelatihan, menghadiri seminar dalam dan luar negeri. Selain itu, Unpad memberikan tunjangan penulisan buku, artikel ilmiah dan populer. Saat ini ada sekitar 150 dosen penerima bantuan program S2 dan S3 dengan dana dari Unpad. Sedangkan 72 dosen lainnya berhasil meraih pendanaan beasiswa studi lanjut ke luar negeri. "Ini angka terbesar dibandingkan yang lain, karena dana dari Dikti terlambat sementara beberapa diantaranya harus sudah berangkat, maka Unpad memberikan terlebih dahulu dana talangan," katanya. Sementara itu dalam mengejar target menjadi `world class university`, Unpad terus meningkatkan dan menambah guru besar di berbagai fakultas. Selama 2007-2008, universitas itu telah menambah 25 guru besar. Jumlah Guru Besar Unpad saat ini 165 orang. "Walaupun kelihatannya cukup banyak, tapi jumlah itu belum memenuhi harapan capaian 15 persen dari populasi dosen," kata Ganjar. Selain itu, beberapa guru besar yang diangkat sudah mendekati usia pensiun, dan penyebaran antarfakultas kurang merata, demikian Ganjar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008