Dhaka (ANTARA News) - Pemerintah sementara Bangladesh, yang didukung militer, membebaskan mantan Perdana Menteri (PM) Begum Khaleda Zia, Kamis, dengan uang jaminan setelah setahun mendekam di penjara atas tuduhan korupsi, kata seorang pejabat.
Dia ditahan 3 September 2007 dalam kampanye anti-korupsi oleh pemerintah sementara, tetapi Pengadilan Tinggi menyetujui uang jaminan pada Selasa (9/9) bagi empat tuduhan terakhir yang dihadapinya, demikian laporan Reuters.
Para pengamat mengatakan pembebasan Khaled dan seterunya , mantan PM Sheikh Hasina, yang kini dibebaskan bersyarat, adalah penting untuk menjamin partai-partai mereka ikut serta dalam pemilihan parlemen yang menurut rencana akan diselenggarakan Desember yang berlangsung damai dan dapat dipercaya.
Pemerintah Bangladesh menyetujui uang jaminan bagi pembebasan Khaleda setelah para diplomat , para pengamat dan para pemimpin masyarakat sipil mengatakan tidak ada pemilu yang dapat dipercaya bisa diselenggarakan jika ia tetap mendekam di penjara, karena partainya akan memboikot dan berusaha menggagalkannya.
Khaleda memimpin Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan Hasina memimpin Liga Awami -- dua partai politik terbesar negara itu , yang tetap dapat dukungan rakyat, walaupun para pemimpin penting mereka ternoda oleh serangkaian tuduhan korupsi.
Sekitar 170 politisi penting , sebagian besar dari BNP dan Liga Awami, ditahan dalam kampanye anti korupsi secara besar-besaran setelah pemerintah sementara memberlakukan keadaan darurat dan membatalkan pemilu yang sedianya diselenggarakan Januari lalu .
Pemerintah berjanji akan menyelenggarakan pemilu yang bebas, jujur dan dapat dipercaya pada akhir tahun 2008 setelah membersihkan politik korupsi yang meluas.
Tetapi, dalam dua bulan belakangan ini lebih dari 50 dari para pemimpin yang ditahan termasuk mantan menteri-menteri dan putra Khaleda dan penerus politiknya, Tareque Rahman, dibebaskan dengan uang jaminan agar mereka dapat ikut dalam pemilu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008