Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Corruption Watch (ICW) mencurigai dana yang diduga mengalir ke DPR untuk pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) berasal dari luar bank sentral itu. Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Adnan Topan Husodo, di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus bisa mengungkap asal dana itu. Adnan menyatakan, pihaknya curiga dana dalam bentuk cek perjalanan atas nama Miranda berasal dari pihak luar yang bertindak sebagai sponsor karena memiliki kepentingan tertentu. "KPK harus bisa mengungkap siapa yang mensponsori uang itu," katanya. Adnan mengemukakan, dana dari luar BI itu bisa saja berasal dari kelompok bisnis tertentu yang hendak memetik keuntungan. "Kita menduga terkait dengan kelompok bisnis keuangan di Indonesia, tapi belum bisa menyampaikan ciri dari kelompok bisnis mana," kata Adnan. Dia menganggap praktik seperti itu sudah biasa terjadi di Indonesia. Kelompok bisnis seringkali membina hubungan baik dengan pejabat publik atas dasar kepentingan tertentu. "Selama ini pejabat publik di Indonesia hanya sekedar peliharaan dari kelompk bisnis sehingga mungkin terjadi distorsi kebijakan," kata Adnan menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008