Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 50 lukisan yang menjadi ilustrasi cerita pendek (cerpen) Kompas selama 2007 dipamerkan di Galeri Orasis, Jalan HR Muhammad, Surabaya, pada 11-21 September 2008. "Pameran ini digelar untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat secara luas, agar bisa mengapresiasi secara langsung karya ilustrasi itu," kata penanggung jawab pameran, Wiediantoro, di Surabaya, Kamis. Ia mengemukakan, dalam perkembangan senirupa kontemporer, ilustrasi cerpen Kompas itu mendapat banyak sorotan. Pasalnya, yang terlibat dalam kancah ilustrasi itu adalah perupa-perupa terkemuka. "Mereka juga memiliki posisi cukup penting dalam dinamika senirupa kontemporer Indonesia. Sebagaimana ungkapan, seribu kepala menyimpan seribu pendapat. Apresiasi terhadap karya ilustrasi ini juga bermacam-macam," katanya. Menurut Wiediantoro, ada yang memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap karya-karya itu, namun ada pula yang mengecam mengenai kualitasnya yang katanya kian waktu kian merosot. Selain ditampilkan secara mandiri, karya-karya itu juga ditampilkan lengkap dengan karya cerpennya. Karena itu ukuran karyanya lebih kecil dibandingkan dengan karya yang ditampilkan secara sendiri. Pada pameran itu, juga ditampilkan sejumlah karya lukisan yang tidak terkait dengan karya cerpen. Karya-karya itu ditampilkan untuk memberikan gambaran secara utuh mengenai karya para perupa tersebut. "Artinya, kami ingin menunjukkan bahwa perupa yang karyanya dijadikan ilustrasi cerpen itu betul-betul memiliki karya yang mandiri dan berkualitas. Mereka tidak tergantung pada pesanan sebagaimana dalam ilustrasi itu," kata Wiediantoro. Sejumlah nama yang karyanya dipamerkan adalah, Acep Zamzam Noor, Amelia Lestari, Andar Manik, AS Kurnia, Ayu Arista Murti, Dyan Anggraini Hutomo, Erica Hestu Wahyuni, Frans Nadjira, Grace Tjondronimpuno, Hanafi, Hardiman. Nama lainnya adalah, I Nyoman Wirata, Ipong Purnama Sidhi, Isa Perkasa, ketut Susena, Made AryaDwita Dedok, Nasiun, Nyoman Erawan, Syahrizal Pahlevi, Wiediantoro, Tatang BSP, Wayan Sujana Suklu dan lainnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008