Setiap zona memiliki blok-blok pengembangan yang dibagi menurut peruntukan lahan
Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kawasan pesisir menjadi tiga zona dalam rangka percepatan pembangunan wisata pantai.
Kepala Bidang Pembina dan Pengaturan Dinas Perizinan dan Tata Ruang Gunung Kidul Fahrudin di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan tiga zona yang akan dikembangkan, yakni zona satu kawasan Wediombo, zona dua kawasan Gunung Batur dan zona tiga kawasan Pantai Siung.
"Setiap zona memiliki blok-blok pengembangan yang dibagi menurut peruntukan lahan," kata Fahrudin.
Ia mengatakan saat ini, Dinas Pariwisata sedang melakukan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Hasil pencermatan, pengembangan menitikberatkan pada sektor pariwisata di kawasan Pantai Siung, Purwodadi, Tepus-Pantai Wediombo, Jepitu, Girisubo.
“Terdapat tiga zona yang diatur dalam draft rancangan peraturan bupati,” katanya.
Dia mengatakan ketentuan teknis bangunan dan lingkungan yang diatur antara lain Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Hijau (KDH), ketinggian bangunan, dan garis sempadan bangunan serta sempadan pantai.
“Dengan disusunnya perbup ini diharapkan bisa segera dilegalformalkan yang nantinya akan mempermudah kami dalam memberikan pelayanan terkait rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang,” katanya.
Menurut Fahrudin, penyusunan RTBL ini untuk menentukan skala prioritas pemkab dalam mengembangkan potensi wisata. Dipilihnya wilayah pesisir sebagai fokus pengembangan wisata, bukan berarti mengabaikan wilayah lain atau desa lain yang berpotensi sama.
“Sebelumnya kami melakukan konsinyering selama dua hari. Target kami penyusunan Raperbup RTBL bisa masuk tahun ini," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul sedang mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata. Dari target Rp27,823 miliar, realisasinya mencapai Rp19,840 miliar.
Seperti diketahui, wisata bahari menjadi penyumbang terbesar, baik penghasilan maupun jumlah pengunjung yakni mencapai 90 persen. Disusul wisata minat khusus seperti Gua Pindul, Air Terjun Sri Getuk, Gunung Api Purba Nglanggeran, Puncak 4G, Green Village, Embung Batara Sriten
“Namun untuk RTBL saya kurang mengikuti,” kata Sekretaris Dispar Gunung Kidul Hary Sukmono.
Baca juga: Sekda Bali ingin dokumen rencana zonasi pesisir segera rampung
Baca juga: Dua investor siap garap pengelolaan wisata di pesisir Trenggalek
Baca juga: 77 persen kawasan pesisir pantai Jawa Tengah rusak
Pewarta: Sutarmi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019