"Selain untuk memberikan apresiasi atas upaya tersebut, penyelenggaraan Anugerah Kihajar bagi Kepala Daerah dimaksudkan untuk memetakan tingkat pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan di daerah, sebagai bagian dari upaya mendukung peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan," ujar Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto dalam konferensi pers Anugerah Kihajar 2019 di Jakarta pada Kamis.
Anugerah Kihajar 2019 mengambil tema "Membangun Generasi Unggul dan Berkarakter di Era Digital" yang acara puncaknya diadakan di Balai Kartini, Jakarta pada Kamis (14/11).
Baca juga: Kemdikbud berikan penghargaan Kihajar kepada 5 gubernur
Pada tahun ini, terdapat 155 peserta yang mengikuti kualifikasi terdiri dari pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.
Setelah melewati proses panjang tim juri yang terdiri dari tujuh orang dari berbagai latar belakang memilih 16 kepala daerah yang teruji berhasil menggunakan teknologi informasi dam komunikasi dalam berbagai elemen dalam bidang pendidikan.
Nama-nama daerah yang mendapatkan anugerah Kihajar 2019 sendiri akan diumumkan pada malam penganugerahan.
Aspek-aspek yang dinilai untuk Anugerah Kihajar 2019 adalah kebijakan, tata kelola, implementasi baik terkait TIK, manajemen, dan komitmen untuk peningkatan sumber daya manusia, dampak pada guru, siswa dan prestasi sekolah, serta inovasi-inovasi yang dilakukan di daerah masing-masing.
"Pada akhirnya, generasi utuh yang unggul dan berkarakter dapat tercipta dengan kolaborasi dari segala pihak baik dari pemerintah pusat, daerah, industri, orang tua, media, dan stakeholder lain," ujar Gogot.
Baca juga: Pengalaman pertama raih juara satu Anugerah Kihajar
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019