Jakarta, 10/9 (ANTARA) - Pembiayaan defisit APBNP 2008 masih aman, meskipun dalam penerbitan obligasi negara akhir-akhir ini pemerintah hanya menyerap sedikit dana, bahkan dalam lelang terakhir tidak menyerap sepeser pun dana. "Sampai saat ini saldo kas pemerintah masih cukup tinggi, jadi masih aman, tidak ada masalah," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, hingga akhir tahun 2008, pemerintah masih memiliki beberapa program penerbitan obligasi negara secara reguler. Juga masih ada rencana penerbitan sukuk negara berdenominasi valuta asing pada akhir Oktober 2008 nanti. Ia menyebutkan, minat pasar terhadap obligasi negara saat ini mengarah kepada obligasi negara yang berjangka pendek dan menengah, sehingga dalam beberapa bulan ke depan pemerintah akan menerbitkan obligasi sesuai minat pasar. "Minat pasar itu bukan untuk yang jangka panjang sehingga kita coba menerbitkan yang jangka pendek dan menengah, kita optimis dapat membiayai pembiayaan APBN dari obligasi negara ini," katanya. Rahmat menyebutkan, hingga saat ini realisasi penerbitan obligasi negara netto sudah mencapai sekitar 85 persen dari target penerbitan obligasi negara netto 2008. Selain penerbitan obligasi negara, Rahmat juga yakin bahwa sejumlah negara akan merealisasikan komitmennya untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia. "Saya masih optimis bahwa beberapa negara akan merealisasikan komitmennya memberikan pinjaman program kepada Indonesia," katanya. Ia menyebutkan, APBNP 2008 merencanakan pendanaan dari pinjaman program itu sekitar 2,9 miliar dolar AS. "Kita negosiasikan dulu, semua kemungkinan kita update, dan apakah akan digunakan semua atau tidak akan tergantung dari kebutuhan dana pemerintah hingga akhir tahun," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008