Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pernah tenar dengan sebutan kampung abrasi akibat derasnya terjangan air Laut Jawa yang berada persis di sebelah Barat desa seluas 1.457 hektare itu.
Musibah terparah terjadi pada satu dasawarsa lalu saat abrasi menyerang sedikitnya 50 tempat tinggal warga di Kampung Muarajaya hingga memaksa warganya untuk pindah kampung karena rumahnya hilang tersapu air.
Namun kondisi itu kini berangsur pulih seiring upaya pelestarian alam dan pencegahan abrasi oleh sejumlah pihak. Kini kampung-kampung abrasi itu telah kembali ke permukaan dengan segala aktivitasnya.
Adalah PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya yakni PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field yang memberi bukti nyata melakukan upaya konservasi alam dan pencegahan abrasi secara berkesinambungan.
Mulai dari kegiatan rutin bersih-bersih pesisir, pembuatan tanggul penahan abrasi, penanaman ribuan pohon bakau, sosialisasi pengelolaan sampah, pemberdayaan perekonomian warga setempat, hingga pengembangan destinasi wisata maritim.
"Apresiasi sebesar-besarnya kepada pihak Pertamina atau Pertamina EP Asset 3 Tambun Field melalui CSR-nya. Bahkan saya dengar mereka kini tengah mengembangkan objek wisata hutan mangrove di Desa Pantai Mekar jadi selain destinasi wisata juga bisa jadi perisai cegah abrasi," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Kamis (14/11).
Mewakili warga pesisir Kabupaten Bekasi, Eka juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas upaya Pertamina memberikan kompensasi bagi warganya yang terdampak tumpahan minyak di sumur pengeboran lepas pantai Kabupaten Karawang.
"Saya pikir ini salah satu wujud move on Pertamina, respon cepat dan tidak tinggal diam saat terjadi musibah yang tentunya tidak diinginkan kita bersama," katanya.
Melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan, PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field sukses menyulap kampung abrasi menjadi Ekowisata Hutan Mangrove Pantai Mekar sejak 2017 lalu.
Ekowisata seluas empat hektare itu selain dijadikan objek wisata maritim juga merupakan bagian dari pelestarian alam untuk mencegah abrasi sekaligus tempat konservasi satwa dilindungi seperti elang dan lutung jawa.
Pengunjung yang datang ke sana akan disuguhi panorama hamparan hutan bakau yang dapat diakses dengan jalan kaki di atas trek jembatan bambu menuju ke dalam hutan.
Tak cukup di situ, mata pengunjung juga dimanjakan indahnya Laut Jawa dengan menaiki menara pengintai tepat di depan pintu masuk objek wisata serta kicauan Elang Jawa, Lutung Jawa, dan burung-burung khas penghuni hutan bakau. Semua gratis alias tidak dipungut biaya sedikitpun.
Demi menjaga kebersihan dan keasrian hutan bakau, PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field juga rutin melakukan kegiatan 'Coastal Clean Up' atau bersih-bersih pesisir di area ekowisata hutan mangrove. Teranyar dilakukan pada Kamis, 29 Agustus 2019 lalu bersama kelompok sadar wisata dan warga sekitar.
"Menebar Cinta Untuk Pesisir, menebarkan rasa cinta pada masyarakat dalam menjaga pesisir sebab lingkungan yang bersih dan sehat menjadi daya tarik pengunjung," kata Field Manager Pertamina Tambun Field kala itu, Ceppy Agung.
Upaya demi upaya yang dilakukan Pertamina juga dirasakan secara langsung manfaatnya oleh warga sekitar kawasan ekowisata hutan bakau.
"Kini warga saya juga memanfaatkan mangrove sebagai bahan dasar sejumlah makanan olahan seperti dodol. Jadi mangrove ini perlu kita jaga bersama sebab ada nilai ekonomisnya juga bagi warga," kata Camat Muaragembong, Lukman Hakim saat dihubungi Antara, Kamis (14/11).
Menurut Lukman sejauh ini penanganan abrasi dengan menanam pohon mangrove di tepi pantai terbukti ampuh meminimalisir potensi dampak abrasi yang menghantui warga.
"Sangat, sangat efektif ya karena wilayah kami yang notabene wilayah pesisir itu berpotensi terkena abrasi tinggal bagaimana upaya untuk meredam dampaknya agar tidak sampai ke pemukiman warga. Saya rasa apa yang dilakukan Pertamina itu bentuk kepedulian mereka kepada warga kami," kata Lukman.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Citra Alam Bahari, Rusyanto menyampaikan apresiasinya kepada PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field atas kepeduliannya terhadap Desa Pantai Mekar.
"Semoga kawasan ekowisata mangrove desa kami semakin bersih dan dikenal masyarakat luas. Dengan hamparan hutan bakau kini kami tidak takut lagi menghadapi ancaman abrasi," kata Rusyanto.
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan wilayah pesisir yang cukup luas. Jika dikelola secara optimal, wilayah pesisir akan menjelma menjadi wilayah yang dikenal masyarakat luas baik dari panorama dan keasriannya, keindahan objek wisatanya, maupun tempat bernaung beragam satwa dilindungi.
Dengan bantuan Pertamina kini Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong tak lagi menjadi momok warganya karena ancaman abrasi bahkan kini warga setempat memanfaatkan pohon bakau yang ditanam Pertamina untuk sejumlah kebutuhan mereka.(KR-PRA).
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019