New York (ANTARA News) - Harga minyak turun pada Rabu waktu setempat, atau Kamis pagi WIB, di tengah kekhawatiran permintaan karena Badai Ike yang lebih kuat berada di jalur yang mungkin menjauh dari instalasi energi di Teluk Meksiko dan setelah OPEC menurunkan produksinya untuk menahan penurunan harga.Kekhawatiran tentang permintaan minyak di tengah melambatnya ekonomi global diperkuat oleh laporan bulanan terakhir dari Badan Energi Internasional (IEA), yang memangkas estimasi permintaan minyak global tahun ini 100.000 barrel per hari (bph) dan 2009 sebanyak 140,000 bph.Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, turun 68 sen menjadi ditutup pada 102,58 dolar AS per barrel.Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober jatuh 1,37 dolar AS menjadi berakhir pada 98,97 dolar AS per barrel.Pada Selasa, Brent merosot di bawah batas psikologis 100 dolar AS per barrel untuk pertama kalinya sejak 2 April, menjadi 99,30 dolar AS dalam perdagangan harian.Harga minyak telah turun tajam dalam dua bulan terakhir, sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada 11 Juli. Harga minyak awal Rabu sempat mendapat dukungan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan kuota produksi baru OPEC menjadi 28,8 juta bph yang akan dimulai segera, turun sekitar 520.000 bph. Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah al Badri, mengatakan keputusan untuk mengurangi kelebihan produksi oleh para anggota dilakukan untuk menghentikan penurunan harga minyak baru-baru ini. "Pasar turun sangat dramatis, tapi Saya harap akan rileks sekarang," kata Badri. Amerika Serikat mengkritik tindakan OPEC tersebut. "Kami tentu tidak setuju dengan itu," kata juru bicara Gedung Putih Dana Perino kepada para reporter. "Kami akan suka melihat lebih banyak di pasar, bukan berkurang." Antoine Halff, analis di Newedge USA, mengatakan para menteri OPEC "tampak dengan sungguh-sungguh mengkhawatirkan penurunan permintaan global dan menghabiskan dahulu stok supaya berbalas rebound." Pandangan pasar berada pada Badai Ike yang mematikan, yang menguat Rabu menjadi badai kategori dua sambil mengocok Teluk Meksiko dimana seperempat minyak AS diproduksi, dan melaju ke arah Texas. Presiden George W. Bush mengumumkan keadaan darurat di Texas dan otoritas negara mulai menata evakuasai. Ike diperkirakan mendarat awal Sabtu, kata Pusat Topan Nasional. Laporan bulana IEA menyoroti menurunnya permintaan minyak di Amerika Utara, seraya mengatakan para konsumen terutama di Amerika Serikat mengurangi kembali penggunaan energi sebagai respon atas tingginya harga. Permintaan minyak di Amerika Utara "merosot untuk kali kesembilan bulan berturut-turut, 2,9 persen year-on year pada Juli," kata IEA dalam sebuah estimasi pendahuluannya. Untuk contoh, lembaga itu mengatakan, "penggantian dari SUVs (sport utility vehicles) yang rakus ke kendaraan kecil, yang lebih efisien." Pasar juga mencerna laporan mingguan terakhir stok energi AS. Departemen energi AS mengatakan bahwa stok dari minyak hasil sulingan (destilasi), yang termasuk bahan bakar pemanas, jatuh 1,2 juta barrel dalam pekan yang berakhir 5 September. Konsensus para analis memperkirakan penurunan 2,2 juta barrel. Minyak destilasi dipantau dengan cermat oleh pasar jelang musim dingin di belahan utara bumi. Cadangan minyak mentah AS juga turun 5,9 juta barrel pada pekan lalu melampaui perkiraan pasar turu 5,0 juta barrel, demikian AFP.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008