"Tidak kurang dari 37.650 mahasiswa dari kalangan ekonomi lemah tapi mempunyai potensi akademik yang bagus telah mendapatkan manfaat Beasiswa Bidikmisi baik di PTKIN maupun PTKIS," kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim GP dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan Beasiswa Bidikmisi sangat tepat diberikan kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) serta menjadi program strategis memperbaiki masa depan bangsa.
Arskal mengatakan selama lima tahun terakhir, tren peminat dan kuota peserta Bidikmisi selalu meningkat. Pada tahun anggaran 2015 ada lima ribu mahasiswa mendapat Bidikmisi. Pada 2016-2018 meningkat menjadi 8.500 dan tahun 2019 sebanyak 10 ribu mahasiswa.
Baca juga: 500 dosen Kemenag peroleh beasiswa Universitas Australia
Baca juga: Waspadai pemberian beasiswa palsu berkedok Kemenag
Baca juga: Kemenag siapkan beasiswa santri Rp36 miliar
Dia mengatakan pada tahun anggaran 2020, Beasiswa Bidikmisi akan bertransformasi menjadi KIP Kuliah sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kementerian Agama menargetkan keikutsertaan KIP Kuliah sebanyak tiga ribu mahasiswa PTKIS dan 14.565 untuk mahasiswa PTKIN. Jadi total anggaran yang dikeluarkan pada tahun anggaran 2020 mencapai Rp115,9 miliar," katanya.
Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori mengatakan Bidikmisi untuk mahasiswa pada PTKIS mencapai Rp161,2 miliar untuk 3.120 orang.
Namun, belum semua PTKIS mendapatkan beasiswa Bidikmisi dari 699 PTKIS yang ada. "Jumlah kuota Bidikmisi untuk kalangan PTKIS meningkat secara signifikan di tahun 2019 yaitu mencapai seribu mahasiswa," kata dia.*
Baca juga: 30 santri Kepri ikut seleksi beasiswa 2016
Baca juga: Kemenag buka beasiswa luar negeri siswa madrasah
Baca juga: Kemenag beri beasiswa luar negeri bagi lulusan Madrasah Aliyah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019