Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang merasa kehilangan atas wafatnya salah satu ulama kharismatik yakni Ustadz Taufiq Hasnuri yang meninggal pada Kamis pukul 08.40 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Kamis, menyebut Ustadz Taufiq Hasnuri telah berperan besar dalam mengajar melalui ceramahnya yang khas dan diterima luas masyarakat Palembang.
"Innalilahi wainna ilaihi rojiun, saya mewakili keluarga dan jajaran Pemkot Palembang menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ulama kesayangan kami Ustadz Taufiq Hasnuri," ujar Fitrianti Agustinda di sela-sela kunjungan kerjanya.
Menurut dia, Ustadz Taufiq Hasnuri merupakan tokoh kebanggaan masyarakat Palembang yang dikenal lewat ceramah-ceramah bercampur humor lokal dan banyak mengajarkan ilmu agama serta ketauladanan.
Baca juga: Perkampungan Arab Palembang lestarikan tradisi bubur suro 10 Muharram
Fitri juga mengaku sejak lama telah banyak mengikuti berbagai tausyiah agama dari Ustadz Taufiq Hasnuri yang memiliki khas dalam menyampaikan dakwah dengan guyonan tapi sangat berisi dan menambah keimanan.
"Semoga keluarga dan jamaahnya diberikan kesabaran dan kekuatan. Semua masyarakat Palembang hari ini pasti sangat bersedih," kata Fitri.
Ustadz Taufiq Hasnuri yang semasa hidupnya tinggal di Jalan KH Azhari Kelurahan 12 Ulu Kecamatan Plaju Kota Palembang tersebut, rencananya akan dimakamkan di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin setelah disholatkan di Masjid Agung Palembang usai shalat Ashar.
Ulama kondang tersebut meninggal pada usia 45 tahun (1974-2019) dan diketahui memiliki riwayat sakit ginjal sejak dua tahun lalu, ia dirawat intensif pertama kali pada Januari 2018.
Namun, ia tetap terlihat bertausyiah di berbagai daerah di Sumsel meski dalam kondisi sakit. Beliau merupakan penerus tradisi Bubur Suro yang masih tersisa di Kota Palembang sebelum wafat.
Kabar meninggalnya Ustadz Taufiq Hasnuri mendapat banyak respon di media sosial.
Pantauan Antara, ribuan pelayat memadati kediamannya, sementara di media sosial tampak seluruh akun-akun publik lokal, instansi pemerintahan, akun pejabat, akun tokoh agama, tokoh masyarakat ramai-ramai menyampaikan dukacita, termasuk salah satunya akun Utadz Felix Siauw.*
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019