Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Prof Dr Komarudin Hidayat mengatakan peradaban dibangun oleh orang-orang yang dalam hidupnya telah mencapai kebahagiaan moral karena memberikan arti bagi yang lain. "Orang dalam hidup perlu memiliki seni untuk mencapai kebahagiaan," kata Komarudin dalam ceramahnya seusai berbuka puasa di kediaman Mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen (Purn) Surjadi Soedirdja di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu. Lebih jauh ia menguraikan ada lima seni mencapai kebahagiaan (the art of happiness) yakni kebahagiaan terkait fisik, intelektual, estetika, tutur kata/perilaku dan moral. Hadir dalam acara buka puasa dan shalat tarawih itu Ketua Umum Paguyuban Warga Banten H Tubagus Farich N dan tokoh-tokoh lainnya seperti Irjen Pol (Purn) Drs Taufiqurachman Ruki SH dan Dirut Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf. Menurut Komaruddin, Kebahagiaan fisik seperti makan setelah berbuka puasa bersifat sesaat dan berpuncak pada kesehatan, katanya. Kebahagiaan intelektual terkait dengan kegiatan-kegiatan untuk menambah ilmu pengetahuan seperti senang membaca dan kebahagiaan estetika terkait dengan keindahan. "Bayangkan tak ada lukisan, tilawah, puisi dan tukang cukur," katanya. "Kita menikmati keindahan alam semesta misal saat kita berada di padang golf. Langit yang kita pandangi tak ada yang robek, tata surya begitu indah dan teratur." Menurut dia, keindahan yang paling tinggi adalah perilaku dan tutur kata yang baik dan disertai dengan kebahagiaan moral. "Kita bekerja untuk membangun peradaban dan kalau orang bekerja untuk urusan makan masih rendah tingkatannya," kata Komarudin. Dalam bulan suci Ramadhan, kata Rektor UIN itu, tiada hari tanpa kebahagiaan moral dan selama itu pula umat Islam yang berpuasa mengalami perenungan, kesucian, dan konsolidasi. "Seperti dalam permainan "puzzle", kita berusaha menyatukan kembali kepingan-kepingan yang terserak. Ketika shalat, kita juga menyatukan kembali kepingan-kepingan itu untuk mencapai kebahagiaan moral dengan mempertebal iman, taqwa dan amal shaleh," demikian Komarudin. Dalam kesempatan itu Surjadi Soedirdja, yang merupakan sesepuh dalam Paguyuban Warga Banten, memberikan pandangannya atas situasi saat ini di Tanah Air. "Telah terjadi perubahan zaman di Indonesia saat ini. Dulu orang-orang berjuang melawan penjajah untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi bangsa. Mereka siap dipenjarakan karena perjuangannya dan kemudian jadi pejabat," katanya. Tapi kini, kata mantan Pangdam V Jaya, banyak orang yang menjadi pejabat dan berakhir karirnya dan dipenjarakan karena pengadilan memvonis bersalah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008