Bengkulu (ANTARA News) - Jalan lintas yang menghubungkan Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Lebong, Bengkulu, terputus karena longsoran tanah menyusul turunnya hujan lebat dalam beberapa hari terkahir ini. Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Ali Berti, di Bengkulu, Rabu, menjelaskan bahwa jalan yang putus itu sepanjang empat meter. "Jalan itu putus karena dihantam longsoran tanah akibat diguyur hujan," katanya. Ia mengaku, telah melakukan perbaikan sementara terhadap jalan putus itu dan kini sudah bisa dilewat kendaraan baik roda empat maupun dua, tapi ketika melewati jalan itu harus hati-hati. Ali juga menjelaskan, terdapat 11 titik rawan longsor dan banjir, karena itu diharapkan para pengendara untuk mingkatkan kewaspadaannya ketika melewat jalan yang rawan itu. Jalan yang rawan itu yakni jalur Ketahun-Seblat-Ipuh-Bantal-Muko Muko-perbatasan dengan Sumatera Barat, daerah yang rawan longsor berada pada kilomter 169+600 dan kilometer 301+000. Kemudian jalur Panarik-Lubuk Pinang, rawan longsor pada kilometer 239+200 sampai kilometer 281+700. Jalur Giri Mulya-Atas Tebing-Muara Aman, rawan longsor berada pada kilometor 83+800 sampai kilometer 115+900. Jalur Curup-Muara Aman, yakni pada kilometer 108+000 sampai kilometer 145+800. Kawasan rawan bencana lainnya, jalur Curup-perbatasan Sumatera Selatan, terdapat rawan longsor pada kilometer 119+000 sampai kilometer 120+000, jalur Nakau-Kepahiang, rawan longsor pada kilometer 36+000 sampai kilometer 60+900, jalur Lubuk Durian-Lubuk Sini, rawan bencana pada kilometer 47+800 sampai kilometer 72+800 akibat jalan rusak dan rawan macet. Selanjutnya, jalur Tais-Maras, terdapat daerah rawan longsor pada kilometer 83+650 sampai kilometer 99+350, jalur Manna-Tanjung Sakti (perbatasan Sumsel, terdapat rawan bencana pada kilometer 177+000 sampai kilometer 187+500. Titik rawan bencana lainnya yakni jalur Muara Sahung-batas Sumsel, pada kilometer 233+700 sampai dengan kilometer 258+400, jalur Bintuhan-Linau (perbatasan Lampung), pada kilometer 220+500 sampai kilometer 227+500 dan kilometer 224+500. Ali mengaku, telah telah melakukan antisipasi penanganan pada lokasi-lokasi yang rawan bencana. "Kita telah sediakan alat berat dilokasi. Secara kebetulan di daerah-daerah yang rawan itu kini sedang ada pekerjaan fisik baik perbaikan maupu pembangunan jalan," katanya. Seluruh kontraktor telah diminta untuk tidak menarik alat beratnya dari lokasi, hingga beberapa hari setelah Idhul Fitri, meski pekerjaan telah selesai, ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008