Jakarta (ANTARA News) - Grup Allama dari Arab Saudi menyatakan minatnya untuk melakukan investasi sektor agribisnis padi, seperti yang sedang dijajaki juga oleh Bin Ladin Group.
Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah, Alwi Shihab, di Jakarta, Rabu, mengungkapkan bahwa Pangeran Mansyur bin Mukhrim, keponakan raja dari Allama Group, sangat berminat untuk investasi di bidang agrobisnis dan akan datang setelah lebaran.
"Saya kira mereka bisa bersama-sama join investasi (dengan Bin Ladin) atau sendiri-sendiri," katanya di sela-sela seminar mengenai
Emerging Asian Regionalism Trends and Challenges di Jakarta.
Menurut dia, sebuah perusahaan induk milik anak putra mahkota Arab Saudi juga menyatakan minat serupa.
"Pangeran Sadar bin Sultan, anak putra mahkota, juga sudah menemui Departemen Pertanian untuk menjajaki
pilot project 10.000 hektare," ujarnya.
Alwi mengungkapkan, masih ada satu grup asal Arab Saudi lagi yang berminat untuk menjajaki pembangunan pabrik minyak sawit mentah (CPO) di Fakfak, Papua.
Sebelumnya, kelompok usaha asal Arab Saudi, Bin Ladin Group menyatakan siap melakukan investasi sebesar 4 miliar dolar AS untuk mengembangkan agribisnis padi di Merauke, Papua.
Bin Ladin Group yang dipimpin Wakil Chairman Bin Ladin, Sheikh Hassan M. Bin Ladin dan Managing Director Saudi Bin Ladin, Abu Bakr Al Hamid telah datang ke Indonesia untuk menyiapkan rencana tersebut.
Bin Ladin Group akan mengembangkan areal persawahan padi seluas 500.000 hektare yang mana setiap 5.000 ha diperkirakan perlu investasi 43 juta dolar Amerika Serikat (AS).
(*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008