Banyumas (ANTARA News) - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cilacap, Samini (46), nekat melompat dari lantai II rumah majikannya, Azizah, yang tinggal di Johor, Malaysia, lantaran sudah tidak betah setelah dua bulan tidak mendapat gaji. Samini yang menderita patah tulang akibat jatuh saat melompat, Rabu sore (10/9) tiba di Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas setelah menempuh perjalanan selama dua hari dari Malaysia. "Saya sudah tidak betah bekerja di sana (rumah Azizah, red.) sehingga beberapa kali berusaha kabur tetapi selalu gagal," kata Samini. Ia mengaku, tidak diberi upah selama dua bulan meski dijanjikan mendapat gaji sebesar 400 ringgit per bulan. Padahal, pekerjaannya sangat berat dan harus dikerjakan lebih dari 12 jam sehingga jarang istirahat. Menurut dia, majikannya selalu mengunci semua jendela dan pintu setelah beberapa kali mengetahui upayanya melarikan diri. Pada saat ada kesempatan kabur, Samini nekat melompat dari jendela dengan ketinggian sekitar 15 meter. Suami korban, Sudianto (50) menjelaskan, istrinya berangkat dari rumah sekitar tujuh bulan yang lalu tetapi baru memperoleh pekerjaan dua bulan lalu. "Istri saya baru pertama kali bekerja di Malaysia sehingga dengan pengalaman pahit ini, saya tidak akan mengizinkan lagi," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cilacap, Sutiknyo mengatakan, pihaknya telah memperoleh informasi tersebut langsung dari Samini. Menurut dia, patah tulang yang diderita Samini bukan karena penyiksaan melainkan akibat melompat dari jendela saat hendak kabur. Secara terpisah Pimpinan PT Megah Utama Kriya Nugraha cabang Cilacap (perusahaan yang memberangkatkan Samini, red.), Jamin membenarkan jika Samini merupakan TKW yang diberangkatkan perusahaannya. Menurut dia, Samini tidak berhak mendapat pengobatan dari perusahaan karena melarikan diri dari majikan. Meski demikian, menurut dia, dengan alasan kemanusiaan perusahaan akan menanggung pengobatan hingga sembuh.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008