Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengaku tetap optimistis ekspor minyak sawit mentah (CPO) tetap tumbuh bahkan melampaui target meski harga CPOB pada Selasa (9/9) di Bursa Malaysia Derivatives Exchanges anjlok menjadi 691,09 dolar AS per ton. "Saya rasa berimbang, kalau pada harga tinggi permintaan kurang. Harga CPO turun, nanti akan ada penyesuaian dari segi permintaan ekspor, di dalam negeri juga sudah mulai meningkat dengan keperluan untuk biofuel," katanya di Jakarta, Rabu. Menurut dia, memang akan ada penyesuaian antara harga dan volume ekspor, namun secara umum kinerja ekspor CPO selama Januari-Juli dinilai masih baik. "Kinerja ekspor masih di dalam target yang kita tentukan. Kemungkinan malah masih di atas target," ujarnya. Beberapa waktu lalu, Depdag memperkirakan target volume ekspor CPO memang menyusut sebesar 6,75 persen dibandingkan 2007. Pertumbuhan ekspor komoditi andalan Indonesia yang tahun lalu mencapai 28,41 persen diperkirakan hanya tumbuh 22,45 persen pada 2008. Penurunan pertumbuhan ekspor CPO itu tercermin dalam rincian target ekspor non migas tahun ini yang diturunkan dari 14,5 persen menjadi 13,5 persen. Depdag mencatat ekspor CPO selama 2007 sebesar 10.445.900 ton.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008