Jakarta, (ANTARA News) - Pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto meyakini, meski keluar dari keanggotaan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), impor minyak Indonesia dari anggota organisasi tersebut tidak akan terganggu. "Tidak berarti setelah keluar, Indonesia tidak bisa impor dari negara-negara OPEC," katanya di Jakarta, Rabu. Selain itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, sekitar 50 persen impor minyak Indonesia juga berasal dari luar anggota OPEC. Mengenai kemungkinan Indonesia masuk lagi sebagai anggota OPEC, ia memperkirakan, dalam lima tahun ke depan pun, hal itu masih sulit terjadi. Menurut dia, selain produksi minyak yang terus turun, konsumsi nasional tampak tumbuh 6-7 persen per tahun, karena pemanfaatan energi alternatif dan kebijakan diversifikasi energi berjalan lamban. OPEC secara resmi mengumumkan Indonesia keluar dari keanggotaan penuh organisasi tersebut dalam sidangnya di Wina, Austria, Selasa (9/9). Alasan Indonesia keluar OPEC karena saat ini sudah menjadi negara pengimpor minyak menyusul produksi yang terus menurun belakangan ini. Indonesia masuk menjadi anggota OPEC sejak 1961.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008