tetapi untuk menjadi produk yang siap pakai di industri kosmetik itu perlu teknologi, yang kita belum miliki, sehingga harus impor
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian optimistis mampu menekan impor bahan baku industri kosmetik, mengingat banyaknya bahan baku alami di Indonesia yang dapat digunakan untuk membuat kosmetik.
“Realistis ya, sekarang kalau kita passing grade dengan pertumbuhan kinerja ekspor impor, mungkin 5-10 persen turunnya, karena pertumbuhan ekonomi juga berkisar di 5 persen, jadi masih reasonable,” kata Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kemenperin E Ratna Utarianingrum di acara Cosmetic Day di fX Sudirman, Jakarta, Rabu.
Ratna memaparkan industri kosmetik membutuhkan beberapa zat aditif untuk memberikan efek tertentu pada kosmetik dan masih belum dapat diproduksi di dalam negeri.
Baca juga: Kemenperin sebut pelaku industri kosmetik meningkat
Menurut Ratna, rantai produksi kosmetik cukup panjang dari hulu ke hilir, yang di tengahnya terdapat proses untuk menghasilkan bahan baku siap pakai.
“Nah, sumber bahan bakunya kita sebenarnya punya, tetapi untuk menjadi produk yang siap pakai di industri kosmetik itu perlu teknologi, yang kita belum miliki, sehingga harus impor,” ujar Ratna.
Kendati demikian, Ratna menyampaikan bahwa Kemenperin berupaya menarik industri yang mampu memproses bahan baku dari dalam negeri menjadi bahan baku antara di sektor kosmetik.
Baca juga: Adu kreatif industri kosmetik nasional dengan produk impor
“Tentu, bagaimana agar terjadi rantai pasok yang bagus, memang pohon industrinya itu perlu diisi yang bolong-bolong itu, di situlah investasi mesti ditanamkan. Investasi yang besar di industri ini diharapkan akan menstimulasi industri yang kecil-kecil,” kata Ratna.
Untuk itu, Kemenperin akan memetakan pohon industri kosmetik dari hulu hingga ke hilir, sehingga mampu melakukan intervensi investasi yang tepat sasaran.
Dengan demikian, target untuk membidik pertumbuhan industri kosmetik hingga 9 persen pada 2020 akan dapat terwujud, di mana pada 2019 angkanya ditargetkan mencapai 7,5 persen.
Baca juga: Menperin dorong industri kosmetik gencarkan riset
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019