Wina (ANTARA News) - Kelompok produsen minyak OPEC mengatakan, Rabu, Indonesia telah menghentikan sementara keanggotaannya dari kartel.
"Konferensi dengan menyesal menerima keinginan Indonesia menghentikan sementara keanggotaan penuhnya dalam organisasi dan menyatakan harapannya agar negara itu dapat mencapai posisi untuk bergabung kembali dalam waktu tak terlalu lama," kata OPEC dalam sebuah pernyataannya pad akhir pertemuan di Wina.
Indonesia, anggota terkecil dari OPEC dan satu-satunya di Asia, pada akhir Mei mengumumkan keinginannya untuk menarik diri dari kartel eksportir minyak karena telah menjadi importir neto minyak.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan negaranya dapat bergabung kembali, jika produksi minyaknya meningkat sejalan dengan upaya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan kapasitas, setelah bertahun-tahun investasinya menurun.
"Jika produksi kami kembali lagi ke level yang dapat memberikan kami status eksportir neto minyak, maka saya kira kami dapat kembali ke OPEC," katanya, seperti dikutip AFP.
Sementara anggota OPEC lainnya telah menikmati "windfall profits" dari tingginya harga minyak global, Indonesia, yang bergabung dengan organisasi itu pada 1961, tak dapat memperoleh dengan cukup 4,37 miliar barrel cadangan minyaknya yang terbukti di pasar.
Beberapa pejabat Indonesia telah mengkritisi kurangnya perhatian OPEC untuk anggota kecil, yang menderita dari keraguan kartel untuk meningkatkan pasokannya.
Para analis juga telah menuduh pemerintahan masa lalu telah gagal mengelola kekayaan minyak dan gas Indonesia yang berlimpah, dan menyerukan Indonesia untuk meningkatkan belanja dalam infrastrukturnya yang hancur.
Produksi minyak di negara kepulauan ini telah menuruna sejak 1995, kata Yusgiantoro.
Pemerintah awal tahun ini menurunkan estimasi penjualan minyak untuk 2008 menjadi 927.000 barrel per hari dari sebelumnya 1,034 juta barrel. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008