Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, ia juga mendorong agar pemerintah pusat secara simultan dapat mewujudkan agenda-agenda politiknya di Aceh, sesuai dengan cita-cita pembangunan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.

Meulaboh (ANTARA) - Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) Dahlan Jamaluddin, Rabu, berharap perdamaian Aceh yang selama ini sudah terjalin dengan baik ke depan harus berlanjut.

Saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, di Jakarta, Selasa (12/11), Dahlan berharap kalau pun ada kendala-kendala di lapangan seperti proses implementasi UUPA misalnya, maka pemerintah pusat bersama dengan Pemerintah Aceh harus bersama-sama mencari jalan keluarnya.
Baca juga: Menjaga perdamaian menuju "Aceh Hebat"

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, ia juga mendorong agar pemerintah pusat secara simultan dapat mewujudkan agenda-agenda politiknya di Aceh, sesuai dengan cita-cita pembangunan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.

Dalam pertemuan itu, turut pula dibahas sejumlah poin penting lainnya seperti akses perdagangan dan investasi yang masih terkendala perundang-undangan, pengelolaan minyak bumi dan gas, pengalihan Kantor Wilayah (Kanwil) Pertanahan di Aceh, auditor verifikasi pengalokasian pendapatan antara pusat dan Aceh dan sejumlah persoalan lainnya.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (12/11/2019). (ANTARA/HO/Dok. Pemerintah Aceh)

Dahlan Jamaluddin juga mengatakan, pertemuan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Alhaytar dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, selain dalam rangka silaturahim, pertemuan tersebut juga untuk memberikan ucapan selamat atas ditetapkannya Prabowo sebagai Menhan.
Baca juga: Wali Nanggroe harapkan perdamaian Aceh terus berlanjut

Dalam pertemuan tersebut juga membicarakan penguatan perdamaian di Aceh, sebagaimana yang menjadi cita-cita dan kehendak politik perdamaian yang tertuang dalam MoU Helsinki.

"Nah beberapa hal itu yang kita diskusikan, dan beliau (Menhan) sangat antusias mendengar paparan kami. Menurut beliau, masalah-masalah yang ada di Aceh seharusnya sudah selesai sejak lama," ujar Dahlan Jamaluddin.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019