PBB, New York (ANTARA News) - Iran, Selasa, menuntut "reaksi jelas dan tegas" dari PBB bagi apa yang disebutnya ancaman berbahaya terhadap Republik Islam itu oleh Israel, dan menyatakan Teheran takkan ragu menanggapi setiap serangan. Satu surat dari Duta Besar Iran di PBB Mohammad Khazaee kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggambarkan komentar oleh dua menteri Israel sebagai ancaman keji, dalam pelanggaran nyata terhadap prinsip yang paling mendasar hukum internasional. Israel, yang diduganya sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata atom, percaya Iran "dapat membuat bom nuklir paling lambat 2010", suatu perkembangan yang dikatakannya akan mencancam keberadaan negara Yahudi tersebut. Khazaee mengatakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Urusan Pensiunan Israel Rafi Eitan dan disiarkan oleh majalah Jerman Der Spiegel pekan ini sekali lagi memperlihatkan ciri agresif dan teroris rejim Israel. Sebagaimana dikutip Der Spiegel, Eitan mengatakan dalam suatu wawancara bahwa meskipun era perburuan Israel atas mantan pejabat Nazi di luar negeri sudah berakhir, tak dapat dikatakan bahwa operasi semacam itu adalah tindakan masa lalu. Ketika diminta menjelaskan, sebagaimana dikutip, ia mengatakan, "Dapat saja terjadi bahwa seorang pemimpin seperti Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tiba-tiba berada di Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag." Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan dalam satu wawancara dengan stasiun televisi Al-Jazaeera bahwa Israel bersungguh-sungguh mengenai pengunaan setiap pilihan kalau diplomasi tak menghentikan program nuklir Iran. "Semua ancaman berbahaya mengenai penggunaan aksi kriminal ini ... memerlukan reaksi jelas dan tegas dari pihak PBB, terutama Dewan Keamanan," kata Khazaee, sebagaimana dilaporkan Reuters. "Iran ... sejalan dengan haknya yang melekat berdasarkan Pasal 51, Piagam PBB, takkan ragu bertindak untuk membela diri guna menanggapi setiap serangan terhadap negara Iran dan melakukan tindakan bela diri yang memadai untuk melindungi diri, rakyatnya dan para pejabatnya," katanya. Dewan Keamanan telah mensahkan tiga sanksi terhadap Iran karena penolakan Teheran untuk menghentikan pengayaan uranium, yang dikhawatirkan Barat "bertujuan membuat bom atom" tapi dikatakan oleh Iran semata-mata untuk menghasilkan tenaga listrik. (*)
Copyright © ANTARA 2008