"Kami merasa prihatin dan berduka cita terhadap apa yang terjadi di Polrestabes Medan dan ini melukai hati kita sebagai bangsa," kata Bambang Soesatyo.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo mengaku berduka cita atas peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu pagi.

"Kami merasa prihatin dan berduka cita terhadap apa yang terjadi di Polrestabes Medan dan ini melukai hati kita sebagai bangsa," kata Bambang Soesatyo, di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Peristiwa bom Medan, Menko Airlangga minta keamanan RI diperketat

Bambang Soesatyo mengatakan isu radikalisme menjadi PR besar bagi seluruh komponen bangsa dan harus dicarikan solusi tentang pemahaman kebangsaan yang berbasis Pancasila.

"Ini yang juga menjadi salah satu PR besar yang harus kita jawab dan harus dicarikan jalan keluarnya tentang paham kebangsaan kita dengan berbasis filosofi Pancasila," kata pria yang biasa disapa Bamsoet.

Ia mengaku belum mendapat konfirmasi soal pelaku ledakan bom di Medan. Dia mengatakan sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

"Apakah itu bom bunuh diri atau kah itu bom bunuh orang. Ini yang masih kita gali. Pelakunya ojek, bisa saja dia hanya menerima titipan atau dikendalikan dari jarak jauh. Ini masih dalam penyelidikan," ujar Bamsoet.
Baca juga: Angkasa Pura I tingkatkan keamanan bandara

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019