Jakarta (ANTARA) - Salah satu tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menuturkan akan mewaspadai permainan calon lawannya Prannoy H.S. (India) yang memiliki pukulan akurat di babak kedua Hong Kong Open 2019.
"Pemain India banyak yang bagus, pukulan mereka akurat dan mereka cukup pandai di lapangan. Saya harus lebih siap lagi dibanding hari ini," tutur Jonatan, melalui keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Dengan Prannoy, Jonatan baru menorehkan satu kemenangan dari tiga pertandingan yang pernah mereka lakoni, dengan kemenangan tunggal tersebut tercipta di China Open bulan Juli.
Baca juga: Jonatan akan hadapi Prannoy di babak kedua
Prannoy berhasil ke babak kedua seusai mengalahkan Huang Yu Xiang (China) dengan skor 21-17, 21-17.
Sedangkan Jojo lolos ke babak kedua setelah mengalahkan Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong), dengan skor 20-22, 21-14, 21-13. Jonatan yang sudah memimpin skor jauh hingga 18-8 pada gim pertama, harus bermain di bawah tekanan saat Wong merebut sebelas angka berturut turut dan balik memimpin 19-18.
Pada gim kedua dan ketiga, Jonatan belajar dari kesalahan di gim pembuka. Ia terus melaju dan tak membiarkan Wong mengembangkan permainan seperti sebelumnya.
Baca juga: Shesar tak bisa ikuti langkah Jonatan ke babak kedua
"Saya kurang fokus di akhir gim pertama. Waktu lawan dapat banyak poin, saya jadi tidak yakin. Saya tidak bisa mempertahankan pola main yang benar yaitu main kontrol serang. Waktu sudah terkejar lawan, feel pukulan saya jadi beda," kata Jojo mengomentari permainannya.
"Di gim kedua dan ketiga, saya tidak mau lengah. Mau poinnya sejauh apa pun, saya sebisa mungkin saya usaha terus mendapat poin dan lebih tahan, karena saya melihat kondisi fisik lawan sudah kurang bagus," katanya menambahkan.
Sementara itu, Shesar Hiren Rhustavito tak bisa meladeni permainan Chen Long (Tiongkok). Dalam pertandingan yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Shesar dikalahkan Chen di babak pertama dengan skor 18-21, 18-21.
Baca juga: Tekuk Han, Ruselli maju ke babak kedua Hong Kong Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019