Temanggung (ANTARA) - Pengamanan Markas Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah, ditingkatkan menyusul terjadinya ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
"Pengamanan di Mapolres ditingkatkan, tentu tanpa memberikan rasa takut pada warga. Pengamanan mengikuti ketantuan yang ada," kata Kapolres Temanggung AKBP Muhammad Ali, di Temanggung, Rabu.
Baca juga: Terduga bom bunuh diri sempat dicegat petugas
Baca juga: Polri nyatakan pelaku bom Medan mahasiswa berinisial RMN
Baca juga: Terduga bom bunuh diri di Polrestabes dikenal taat agama
Baca juga: Polisi geledah rumah terduga pembom bunuh diri di Polrestabes Medan
Baca juga: Analis: Bom bunuh diri di Medan tak pengaruhi IHSG
Ia mengatakan ada maupun tidak ada kejadian pengeboman oleh teroris, pengamanan di mapolres dan sejumlah titik rawan serta objek vital tetap dilakukan sesuai dengan prosedur.
Ia menyampaikan perlu meningkatkan kewaspadaan bagi semua pihak, masyarakat untuk tidak takut dengan teror karena ketakutan atau penyebaran ketakutan adalah kehendak dari para peneror.
Kabag Ops Polres Temanggung AKBP Edy Suprapto mengatakan tidak ada penambahan personel pasca ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Namun pihaknya mengoptimalkan personel.
"Petugas kepolisian di pos penjagaan menyeleksi dan memeriksa setiap orang yang masuk mapolres," katanya.
Ia mengatakan pada jam tertentu Mapolres Temanggung ditutup dan dihidupkan lampu hazard. Demikian juga mako lama dan unit lalu lintas, penjagaan diperketat.
"Siapa pun yang masuk ke markas termonitor. Penjagaan di mapolsek juga ditingkatkan, " katanya.
Ia mengatakan pelayanan publik, tetap dilakukan pada siang hari seperti biasa.
Ia menghimbau pada masyarakat untuk tingkatkan kewaspadaan dan turut membantu Polri untuk menjaga keamanan. Jika ada hal yang mencurigakan supaya diinformasikan pada jajaran kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019